UKM ditargetkan raih ISO 9001

Kliping Berita :

Kementerian Negara Koperasi dan UKM tahun ini menargetkan lima usaha kecil menengah (UKM) menerima sertifikat manajemen mutu internasional (International Standard Organization) ISO 9001: 2000.

Tri Indratni, Pelaksana Harian Asisten Deputi Produktivitas dan Mutu Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan jumlah ini meningkat dibandingkan dengan program kerja periode 2007 ataupun 2008.

"Biaya mendapat sertifikasi ISO 9001:2000 memang menjadi salah satu kendala karena cukup besar. Adapun anggaran kami untuk memfasilitasi kegiatan sertifikasi terbatas," kata Tri Indratni, kemarin.

Kementerian Koperasi dan UKM sejak 2007 melaksanakan sosialiasi sertifikat manajemen mutu bagi UKM. Meski pelaku UKM antusias, jumlahnya dibatasi karena minimnya anggaran.
Meski demikian tahun ini jumlah UKM penerimanya dinaikkan jadi lima. Pada 2007 jumlah UKM penerima sertifikat mutu itu mencapai empat perusahaan dan tahun berikutnya hanya tiga UKM. Masa berlaku sertifikat tersebut 3 tahun, setelah itu dilakukan evaluasi ulang melalui lembaga konsultan resmi yang ditunjuk Kementerian Koperasi.

Menurut Tri Indratni, fasilitasi sertifikasi melalui APBN Kementerian Koperasi dan UKM merupakan stimulan. Setelah itu, pemerintah provinsi, kabupaten/kota diharapkan bisa melakukan fasilitasi melalui APBD masing-masing.

Program sosialisasi dilakukan di kota-kota yang telah ditetapkan melibatkan setidaknya 25 UKM dari lima provinsi. Dari setiap provinsi disaring satu UKM yang benar-benar siap mengikuti prosedur mendapatkan sertifikat.

Tri tidak menyebut jumlah pasti dana untuk mendapat sertifikat tersebut, tetapi dikatakan biayanya di atas Rp100 juta. Tingginya pembiayaannya karena perusahaan konsultan terus melakukan pendampingan.

Sertifikat ISO menjadi nilai plus bagi perusahaan berbagai bidang usaha, terutama untuk memuaskan pelanggan melalui peningkatan kualitas kerja dan pelayanan sesuai standar internasional.

Oleh Mulia Ginting Munthe

Sumber : Bisnis Indonesia
Jum’at, 5 Juni 2009