Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pentingnya Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi Perguruan Tinggi di Wilayah Timur Indonesia

  • Jumat, 13 September 2024
  • Humas BSN

Pemahaman mengenai konsep dan esensi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) perlu diberikan kepada mahasiswa atau anak didiķ yang kelak akan mengisi pembangunan dalam berbagai peranan mereka. Untuk itu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) perlu melakukan upaya kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate – Maluku Utara guna meningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang SPK di wilayah Timur Indonesia, (Rabu, 11/9/2024).

Kerja sama SPK akan mendukung aktivitas Tri Darma Perguruan Tinggi, terutama untuk proses belajar mengajar dan pengabdian masyarakat. Termasuk fasilitasi penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Sistem Manajemen terkait peningkatan mutu layanan pendidikan dan dalam kegiatan penilaian kesesuaian (pengujian), sebagaimana yang diungkapkan oleh Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah dalam kesempatan audiensi tersebut.

“Sinergi BSN dengan Institusi Pendidikan Tinggi memiliki harapan yang luas untuk mencetak generasi penerus profesional yang memiliki pemahaman mendalam terkait ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus memiliki kemampuan untuk menganalisa perubahan-perubahan yang terjadi secara global, termasuk kebijakan-kebijakan terkait SPK (Standards, Technical Regulations and Conformity Assessment Procedures atau STRACAP) yang berlaku di segala sektor. Harapannya para profesional juga dapat berkontribusi dalam pengembangan dan penerapan standar, karena erat kaitannya dengan peningkatan daya saing,” jelas Zakiyah.

Rektor Universitas Khairun, M. Ridha Ajam: Penerapan standardisasi adalah hal penting di semua bidang yang ada di perguruan tinggi, khususnya dalam penggunaan standar dalam kegiatan penelitian.

Diperlukan kerja sama bidang SPK untuk mendapatkan manfaat pertukaran informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi untuk semua insan akademisi.

Dalam audiensi, turut dibahas mengenai potensi pengembangan standar dari hasil penelitian lumpur limbah nikel menjadi batu bata; penerapan standar Sistem Manajemen Mutu, dan lain-lain.