Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Dorong Mahasiswa Kembangkan Standar

  • Rabu, 14 November 2018
  • 1832 kali

Usaha mikro,  kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia.  UMKM mampu memberikan dampak secara langsung terhadap kehidupan masyarakat di sektor bawah. Badan Standardisasi Nasional (BSN) pun sangat mendukung keberadaan UMKM dengan turut berupaya membina UMKM dalam hal penerapan standar.

 

Namun, tentu saja BSN tidak dapat bergerak sendiri. Dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak agar pembinaan UMKM dapat berjalan dengan baik. Salah satunya dengan Universitas Pancasakti Tegal. "Di sini unik karena ada shuttlecock ber-SNI, bola sepak ber-SNI," ujar Bambang dalam Seminar Nasional bertema "Meningkatkan Daya Saing Industri Kreatif Dengan Standardisasi," di Universitas Pancasakti Tegal, Rabu (14/11).

 

Dalam kesempatan ini, Bambang menjelaskan bahwa standar diciptakan untuk melindungi konsumen. Bambang menyontohkan tabung gas yang telah diwajibkan SNI-nya. "Sebelum ada standar, banyak kasus ledakan tabung gas. Namun setelah diwajibkan standarnya oleh kementerian, sudah jarang kita dengar kecelakaan karena tabung gas meledak," ujar Bambang.

 

Saat ini, standar merupakan tools utama dalam menguasai perdagangan dunia. Standar, lanjut Bambang, dapat disesuaikan dengan karakteristik daerahnya. Indonesia dapat mengusulkan standar yang unik sesuai karakteristik bangsa Indonesia. “Salah satunya standar ban, karena kondisi geografis di Indonesia  memiliki karakteristik tersendiri,” jelas Bambang

 

Bambang menegaskan bahwa Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah milik masyarakat. Ia pun mendorong agar para mahasiswa ikut berperan dalam pengembangan standar. “SNI itu milik kita bersama. Mahasiswa dapat mengusulkan SNI baru,” ujarnya. Dalam perumusan standar, BSN bertanggung jawab mengkoordinir konsensus secara nasional. Jadi seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dalam perumusan SNI. "Bila berdampingan dengan UMKM, tentu akan banyak usulan standar yang terkait dengan usaha yang dikembangkan," papar Bambang.

 

Seminar ini dihadiri oleh para stakeholder di Tegal, Baik mahasiswa Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal, UMKM di wilayah tegal, serta dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal. Wakil Rektor I Univeritas Pancasakti, Suyono berharap selepas acara ini, para mahasiswa dapat tergerak untuk mengusulkan standar. "Perguruan Tinggi dapat mengusulkan standar yang spesifik dengan produk yang kita punya. Kalo pemerintah sudah melindungi dengan payung hukum, maka produk kita akan terlindungi dari serangan produk2 dr luar", ujarnya. (ald-Humas)