Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

IEC GM 2018, Bagian 2: “Smart Cities and Sustainable Societies” Menjadi Topik Utama di Busan

  • Jumat, 26 Oktober 2018
  • 2214 kali

 

Sidang IEC tahunan kembali digelar, tahun ini diselenggarakan oleh Komite Nasional (Komnas) IEC Korea Selatan di Busan, Korea Selatan. Rangkaian pertemuan dilaksanakan mulai dari pertemuan teknis di TC IEC (13-26 Oktober 2018) sampai pertemuan Manajemen IEC (22-26 Oktober 2018).

Pertemuan yang mengusung tema “Smart cities and sustainable societies” dihadiri oleh 3409 peserta dari 97 negara dengan rangkaian pertemuan diantaranya : Standardization Management Board (SMB), Young Profesional WorkshopConformity Assessment Board (CAB), Regulator Forum, Asia Pasific Cooperation Forum (APCF)Council Board (CB), TC/SC, National Committee Secretaries ForumNational Commiittee President ForumCouncil Statutory Session dan Council Open SesionAffiliate ForumICES Conference, Conference on the MSB.

 

Peserta sidang dibuat kejutan dengan adanya sambutan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In lewat video, selain mengucapkan selamat datang juga menyampaikan kebanggaannya bahwa Negaranya ikut aktif terlibat dalam kegiatan IEC selama ini. Disampaikan juga oleh Presiden Korea Selatan bahwa peran standar IEC sangat diperlukan untuk setiap produk termasuk photocopy paper, Charger cellphone, internet devices dan auto mobiles.

Dalam rangka memenuhi komitmen keaktifan Indonesia di IEC yang merupakan salah satu negara full member, Indonesia hadir dalam rangkaian sidang tersebut. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional, Prof. Bambang Prasetya, M.Sc yang juga sebagai Ketua Komnas IEC. Delegasi Indonesia lainnya ialah dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian, PT. Qualis, PT. Philips Indonesia (Peserta IEC YP), HIMAPUIL, dan BSN. Anggota delegasi ini memiliki tugas masing-masing untuk terlibat dalam siding yang sifatnya kebijakan dan teknis.

Sidang juga melaksanakan kegiatan pemilihan anggota baru/dipilih kembali untuk SMB, CAB,dan CB yang akan berperan penting dalam menentukan arah IEC ke depan nanti, kegiatan inipun sekaligus membuka kesempatan bagi negara peserta untuk melaksanakan kegiatan dukung mendukung di forum IEC dan juga forum-forum internasional lainnya kedepan.

Pada IEC GM tahun ini diselenggarakan juga “Regulator Forum”. Dalam forum ini, setiap negara peserta hadir dengan komponen pemangku kepentingan seperti regulator, industri dan Komnas IEC. Indonesia dalam hal ini diwakili oleh BSN dan Kemenkominfo. Forum ini menghasilkan kesepakatan bahwa IEC harus lebih aktif mendekati regulator didalam penerapan standar-standar IEC.

Pada kesempatan tersebut juga disampaikan oleh Sekjen IEC bahwa IEC mendorong kompetisi yang sehat, diantaranya untuk menerapkan “Best Practice”, mendorong inovasi, dan membantu pengadaan barang yang lebih transparan dan mengurangi biaya standardisasi. Disamping itu, mendorong regulasi teknis yang efisien untuk melindungi konsumen, menjamin mutu dan keamanan, efisiensi energi dan melindungi lingkungan.

Diakhir acara disepakati bahwa IEC bekerjasama dengan ISO harus mengembangkan standar untuk Smart City mengingat saat ini setiap kota ataupun negara memiliki standar tersendiri untuk smart City. (KS&FK)