Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN dan PUSRI Siap Kerjasama Bina SNI untuk UKM Sumsel

  • Selasa, 25 September 2018
  • 2997 kali

Hadir 20 orang dari 10 UKM di Gedung Diklat PUSRI Palembang dalam Sosialisasi Penerapan SNI untuk UMKM, mereka adalah bagian dari 1294 mitra binaan PT Pupuk Sriwidjaja melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digagas oleh Kementerian BUMN. Peserta membawa contoh produk mulai dari Kopi, Pempek, Kemplang (Kerupuk Ikan), Tempe, Beras, Tempoyak (Durian Fermentasi).

Heri Suharsono, Manajer PKBL PT Pupuk Sriwidjaja yang merupakan pabrik pupuk pertama di Indonesia, menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah agar UMKM Binaan PUSRI bisa naik kelas sehingga sumber daya tahunan yang dikeluarkan PUSRI bisa lebih optimal dampaknya. Diharapkan setelah SNI produk UMKM bisa meningkat omset atau pasarnya sehingga diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja masyarakat sekitar.

 

Dalam PKBL evaluasi dilakukan secara bertahap disamping jumlah mitra binaan juga ada evaluasi dampak ekonomi, diantara kenaikan kapasitas (diantaranya omset) UMKM dan jumlah tenaga kerja yang mampu terserap, jelas Heri.

Untuk itu, PUSRI mengundang BSN Kantor Layanan Teknis (KLT) Wilayah Palembang untuk memberikan sosialisasi kepada kita semua, biar jelas sejelas-jelasnya mengapa perlu SNI dan manfaatnya apa bagi UMKM setelah mendapat SNI, terang Heri.

 

Haryanto mewakili KLT BSN Palembang, menyampaikan Undang Undang No. 20 Tahun 2014 pasal 53 mengamanahkan kepada negara (Pemerintah Pusat maupun daerah) untuk memberikan fasilitasi kepada UMK (Usaha Mikro Kecil) untuk menerapkan SNI (sertifikasi dan pemeliharaannya).

BSN menyambut baik keinginan PUSRI untuk kerjasama ini mengingat keterbatasan sumber daya (anggaran dan SDM) dan sekaligus sebagai percepatan terbentuknya role model UMKM Penerap SNI di daerah yang idealnya bukan hanya role model di tingkat provinsi, harus juga merata menyentuh sampai ke tingkat kecamatan, karena khusus di wilayah luar Jawa ini akses perjalanan antar wilayah satu provinsi bisa menyampai 9 jam, lanjut Haryanto.

Sosialisasi 3 jam ini diisi dengan bedah SNI dan Regulasi terkait Produk Pempek, Beras, Kopi, Tempe dan Kerupuk Ikan, Proses Penerapan SNI di UMKM dan Kisah Sukses UMKM Menerapkan SNI mendengarkan testimoni langsung dari Pempek Rizky, pengalaman menerapkan SNI yang memerlukan proses  selama 3 tahun tapi tekun dijalani. Alhamdulillah Bapak/Ibu, setelah SNI omset pempek kami naik 30%, ujar Bu Yanti Mala pemilik Pempek Rizky yang juga Mitra PKBL PUSRI. Saat kegiatan Pemecahan Rekor MURI Sajian Pempek ber-SNI Terbanyak pada tanggal 8 Agustus 2018 di BKB, Palembang, PT PUSRI juga masuk sebagai salah satu sponsor (KLTPalembang)