Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia Dalam Era Digital

  • Senin, 21 Mei 2018
  • 2906 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melaksanakan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, senin (21/5/18). Upacara yang dilaksanakan di lapangan upacara lantai 3 gedung BPPT, Jakarta ini dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Hari Purwanto.

Dalam kesempatan ini, Inspektur upacara menyampaikan pesan yang diberikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara tentang pentingnya seluruh masyarakat Indonesia untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah, badan usaha, maupun masyarakat sendiri. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkit secara bersama-sama dalam kerangka kebangsaan Indonesia.

Saat ini, perkembangan teknologi, terutama teknologi digital sangat massif. Digitalisasi di berbagai bidang ini juga membuka jendela peluang dan ancaman yang sama. Ia akan menjadi ancaman jika hanya pasif menjadi pengguna dan pasar, namun akan menjadi berkah jika kita mampu menaklukkannya menjadi pemain yang menentukan lansekap ekonomi berbasis digital dunia. Untuk itu, dalam upacara yang bertemakan “Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia Dalam Era Digital,” Rudiantara juga mengajak untuk bersama-sama menjauhkan dunia digital dari anasir-anasir pemecah-belah dan konten-konten negatif, agar para penerus bangsa bebas berkreasi, bersilaturahmi, berekspresi, dan mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi digital.

“Dulu kita bisa, dengan keterbatasan akses pengetahuan dan informasi, dengan keterbatasan teknologi untuk berkomunikasi, berhimpun dan menyatukan pikiran untuk memperjuangkan kedaulatan bangsa. Seharusnya sekarang kita juga bisa, sepikul berdua, menjaga dunia yang serbadigital ini, agar menjadi wadah yang kondusif bagi perkembangan budi pekerti, yang seimbang dengan pengetahuan dan keterampilan generasi penerus kita,” ujar Rudiantara, disampaikan oleh Hari Purwanto. (ald-Humas)