Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Apresiasi Komitmen SAKA Terapkan ISO 26000

  • Kamis, 29 Maret 2018
  • 3759 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengapresiasi langkah PT Saka Energi Indonesia (SAKA) untuk berkomitmen menerapkan ISO 26000. Hal ini disampaikan Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi BSN I Nyoman Supriyatna saat membuka Workshop ISO 26000 “CSR Concept, Strategy & Tools toward Sustainability of Business Excelence” pada Rabu (28/3) di Kantor SAKA, Jakarta.

Standar ISO 26000:2010 - Guidance on social responsibility telah ditetapkan ISO pada 2010. Nyoman mengungkapkan, akhir-akhir ini dunia internasional dalam pembuatan standar mengarah pada sustainability. “Sekarang ada voluntary sustainable standar. Masing-masing negara mempromosikan standar yang disusun apakah memperhatikan sustain, apakah dampaknya terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan,” kata Nyoman.

ISO 26000 merupakan standar internasional yang memberikan pedoman kepada organisasi untuk meningkatkan tanggungjawab sosialnya dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Standar ini disepakati untuk tidak disertifikasi. Namun banyak negara mengadopsi dan sudah menerapkan standar ini. “Tidak sertifikasi tapi self declare,” jelas Nyoman.

Di Indonesia, standar tersebut diadopsi menjadi SNI ISO 26000:2013 Panduan tanggung jawab sosial pada tahun 2013. SNI ISO 26000:2013 dengan metode rep-rep telah diusulkan sebagai PNPS tahun 2017 untuk diterjemahkan oleh Komite Teknis 03-02 Sistem Manajemen Mutu. Usulan PNPS telah disetujui oleh KKPS (Komisi Kebijakan Pengembangan Standar) dan saat ini sedang dalam proses penyusunan konsep RSNI 1 oleh konseptor dalam bentuk terjemahan menjadi RSNI bilingual.

Chief Finance Officer SAKA Devi Pradnya mengatakan, mulai tahun ini SAKA berusaha secara sukarela untuk menerapkan ISO 26000. “Karena kita, SAKA berkomitmen menerapkan praktik usaha yang etis. Setiap tindakan yang dilakukan perusahaan ada dampaknya. Dampak ekonomi, dampak sosial dan lingkungan,” ujarnya. Dengan adanya training ini, perusahaan akan melihat kembali gap analysis praktik tanggung jawab sosial aat ini apakah sudah sesuai dengan pedoman-pedoman dalam ISO 26000.

Workshop yang diselenggarakan SAKA bekerja sama dengan YEH Indonesia ini diikuti oleh para karyawan SAKA. Turut hadir dalam acara ini Chairperson of YEH Indonesia Suharman Noerman.(ria-humas)