Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Adakan Kuliah Umum di STIM Nitro

  • Kamis, 22 Maret 2018
  • 2297 kali

Kepala Badan Standardisasi Nasional Bambang Prasetya, mendukung setiap perguruan tinggi swasta di Kopertis IX dalam menerapkan standardisasi di dunia pendidikan. Membangun daerah melalui pendidikan standardisasi dapat meningkatkan kepercayaan tinggi dalam menghadapi dunia kompetisi ini. "Siapa yang menguasai standardisasi, dia akan menjadi pribadi yang kuat" ujar Bambang dalam acara Kuliah Umum Peran Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) Dalam Meningkatkan Daya Saing Nasional bertempat di STIM Nitro, Makassar. (Kamis, 22/3/18)

 

Kuliah umum dibuka oleh Marsuki selaku Ketua STIM Nitro dan dihadiri oleh Kepala BSN Bambang Prasetya, Kepala Badan Penjaminan Mutu UII Kariyam, dewan dosen, dan mahasiswa di lingkungan STIM Nitro.

 

 

Dalam sambutanya Marsuki menjelaskan STIM Nitro dibangun melalui disiplin dan komitmen untuk menciptakan lulusan yang handal. Sehingga setiap lulusan yang dihasilkan dapat terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha yang handal. Untuk itu diperlukan pendidikan standardisasi, agar setiap mahasiswa dan dosen lebih menjadi pribadi yang handal dalam setiap kegiatan. "Pendidikan standardisasi tidak lepas dari dunia perguruan tinggi, agar menciptakan lulusan yang kompeten" ujar Marsuki.

 

Lanjut Marsuki, membangun daerah dengan prinsip standardisasi sangat diperlukan agar menciptakan daya saing nasional. Nilai-nilai lokal tidak bisa ditinggalkan walaupun di era globalisasi. Sehingga harus diciptakan glokalisasi, produk lokal yang mengglobal agar dapat berkompetisi bersama-sama dengan sehat.

 

Kepala Badan Standardisasi Nasional Bambang Prasetya menyampaikan pentingnya peranan ilmu manajemen di dunia pendidikan khususnya standardisasi. Saat ini, BSN telah banyak mengadopsi standar terkait manajemen, seperti SNI ISO 9001 tentang sistem manajemen mutu, SNI ISO 31000 tentang manajemen risiko, SNI ISO 37001 tentang sistem manajemen anti penyuapan, yang cocok di dunia perbankan, asuransi, dan keuangan. "Sistem manajemen ini menjadi kunci dari persaingan globalisasi" tegas Bambang.

 

 

Senada dengan ketua STIM Nitro, Bambang menyatakan sumber daya manusia saat ini yang diperlukan harus disiplin, berorganisasi, berwirausaha. Sehingga sangat relevan dengan standardisasi dan perkembangan dunia yang terkini. "Dalam kegiatan bisnis harus diperlukan kepastian dan kepercayaan yang berkelanjutan sehingga akan tumbuh dan berkembang" ujar Bambang.

 

Kepala Badan Penjaminan Mutu UII Kariyam menjelaskan penggunaan standar internasional yaitu ISO yang telah diterapkan sejak tahun 1999. Hingga saat ini, standar ISO 9001 ditambah dengan nilai tambah dari perguruan tinggi serta peraturan pemerintah dijadikan satu sehingga menjadi sebuah standar mutu pendidikan milik UII dengan sebutan Mercy of God.

 

 

Kepanjangan dari Mercy of God yaitu (1) Standar Manajemen Organisasi (Managerial/M), (2) Standar Pendidikan (Education/E), (3) Standar Penelitian (Research/R), (4) Standar Pengabdian Kepada Masyarakat (Community/C), (5) Standar Dakwah Islamiyah (Y), (6) Standar Lulusan (Output/O), (7) Standar Umpan Balik (Feedback/F), (8) Standar Tata Kelola (Governance/G), (9) Standar Hasil (Outcome/O), dan (10) Standar KepuasanStakeholder (D). "Prinsip dari standardisasi dalam pendidikan yaitu komitmen dan konsisten dalam menerapkan standardisasi" kata Kariyam. (rmy/humas)

 

Materi Kuliah Umum Peran Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) dalam meningkatkan daya saing nasional dapat diunggah pada link di bawah ini:

https://drive.google.com/file/d/1jakIggGa5OyyaTMDec-eJfxtuceuNQ9q/view?usp=sharing

https://drive.google.com/file/d/1nPQPi2DulWsjV4PAb7pibQYDaYK6vQwO/view?usp=sharing