Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

PENGEMBANGAN PLATFORM NASIONAL UNTUK STANDAR BERKELANJUTAN DI MEXICO

  • Jumat, 22 Desember 2017
  • 3540 kali

German Federal Ministry for Economic Cooperation and Development (BMZ) dan German Development Institute/Deutsches Institut für Entwicklungspolitik (DIE) kembali mensponsori acara “Mexico Towards Sustainable Development Workshop 2017” yang dilaksanakan tanggal 14-15 Desember 2017 di Mexico City.  Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan United Nations Forum on Sustainable Standards (UNFSS) dan dimaksudkan untuk mendiskusikan penerapan Voluntary Sustainability Standards (VSS) dan bagaimana standar berkelanjutan dapat lebih berperan dalam memenuhi kebutuhan negara berkembang serta peluang membentuk Platform Nasional untuk VSS (VSS National Platform).

 

 

General Bureau of Standards of the Ministry of Economy - Mexico bertindak sebagai tuan rumah Workshop ini yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di Mexico, tenaga ahli dari DIE dan negara yang telah membentuk VSS National Platform seperti Brazil, China dan India serta negara yang dalam tahap mempertimbangkan untuk membentuk VSS National Platform seperti Indonesia dan Afrika Selatan. Dalam acara ini, Indonesia diwakili oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). 

Brazil, China dan India menyampaikan pengalaman mereka membentuk VSS National Platform. Secara umum, paparan tersebut meliputi upaya yang telah mereka lakukan, peranan pemerintah dalam standar berkelanjutan, tujuan, manfaat dan rencana kerja yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.

 

Mexico sebagai salah satu negara yang sedang mempertimbangkan untuk membentuk VSS National Platform memandang bahwa isu pembangunan yang berkelanjutan di Mexico diperhadapkan pada beberapa hal penting baik di tingkat publik maupun perusahaan. Tingkat publik diperhadapkan pada dilema antara apakah hal tersebut perlu diatur atau lebih bersifat memfasilitasi, apakah sifatnya medukung atau promosi. Selain itu, perlu juga dicermati negosiasi perdagangan bebas yang saat ini giat dilakukan oleh Mexico, meningkatnya persaingan di pasar global, dan isu TBT atau hambatan teknis perdagangan (70%)  yang lebih banyak mempengaruhi perdagangan global dibandingkan isu SPS atau sanitary dan phytosanitary (10%). Pada tingkat perusahaan hal yang mengemuka adalah manfaat penerapan VSS sebagai keuntungan kompetitif bagi keberlangsungan suatu perusahaan serta permasalahan utama dalam penerapan standar yang mahal, memakan waktu dan terbatasnya sumberdaya yang ada. Pada periode 2014-2018, Mexico menerapkan program khusus bagi produksi dan konsumsi yang berkelanjutan meliputi sektor energi, pertanian dan pangan, lapangan kerja dan konstruksi, turisme, limbah, dan air, serta meliputi produk kopi, pisang, gula, kakao, sayuran dan bunga.  Hal-hal tersebut di atas menjadi faktor yang akan dipertimbangkan Mexico dalam pembentukan VSS National Platform.

Dalam kesempatan ini, BSN menyampaikan perspektif mengenai VSS dan National Platform di Indonesia. Sebagaimana negara lainnya, kepedulian masyarakat akan isu keberlanjutan semakin meningkat.  Ruang lingkup isu keberlanjutan juga sangat luas sebagaimana terlihat pada 17 goals dari Sustainable Development Goals (SDGs). Meningkatnya kebutuhan akan energi, meningkatnya emisi gas rumah kaca dan berkurangnya cadangan sumber daya alam merupakan isu keberlanjutan yang perlu dicermati. Selain itu, juga meningkatnya kepedulian konsumen akan produk yang ramah lingkungan terutama di negara maju sedangkan konsumen Indonesia masih lebih mempertimbangkan harga daripada mutu produk.

 

Dalam kaitannya dengan standar, Indonesia sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terkait dengan isu keberlanjutan baik SNI yang terkait dengan sistem (lingkungan, energy, keamanan pangan) maupun produk (minyak kelapa sawit, biofuels, organik, dll) serta sektor (turisme, perikanan dan kelautan, kesehatan).  Kepedulian para pemangku kepentingan tentang standar berkelanjutan beragam, demikian juga dengan penerapan standar keberlanjutan yang masih dilakukan berdasarkan minat dari para pemangku kepentingan.

Lebih jauh lagi dan seperti halnya kelima negara peserta lainnya, dalam perspektif nasional, VSS National Platform dikaitkan dengan komitmen pemerintah dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) 2030 Agenda dengan 17 goals dan 169 target.  Keberadaan suatu National Platform diharapkan dapat mendukung pemenuhan komitmen pemerintah tersebut khususnya dari segi standardisasi dan penilaian kesesuaian. (pks-bsn)