BSN gandeng kerjasama dengan PT KAI

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM).

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI).

Untuk memperingati hari jadinya, dilaksanakanlah HUT PT. KAI yang ke-72. Perhelatan tersebut berlangsung di Lapangan Pusdiklat Djuanda, Bandung, Kamis (28/9/2017). Dalam memajukan industrinya serta untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat PT KAI merasa perlu untuk meningkatkan mutunya. Sebagai tindak lanjut pertemuan antara Kepala BSN dengan Direktur PT KAI sebelumnya, dilaksanakanlah MoU (memorandum of understanding) antara PT. KAI dengan Badan Standardisasi Nasional yang salah satu isi diantaranya adalah kerjasama pengkajian dan pengembangan SNI di bidang perkeretaapian serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian di bidang perkeretaapian. Turut hadir mendampingi Kepala BSN-Prof. Bambang Prasetya, Kepala Pusat Penerapan Standar-Dr. Wahyu Purbowasito, Kepala Bidang Lingkungan dan Serbaneka, Hendro Kusumo dan Kepala Subbidang Kerjasama Teknis Standardisasi-Rizki Irawati.

Pada hari tersebut PT KAI meluncurkan website kai.id serta aplikasi KAI di Google Play yang lebih user friendly dan jalur baru kereta wijaya kusuma dengan jalur cilacap-yogya-solo balapan PP selain itu memberikan promo harga tiket murah untuk semua perjalanan kereta bagi konsumennya. (humas)