Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

“Open minded open for change” menjadi tema dalam menghadapi tantangan dan peluang masa depan dibidang standardisasi dalam ISO General Asembly ke-40, Berlin, Jerman, 18-22 September 2017

  • Rabu, 04 Oktober 2017
  • 4774 kali

 

International Organization for Standardization (ISO) adalah salah satu organisasi pengembang standar internasional yang beranggotakan 162 negara. Standar ISO dijadikan sebagai salah satu rujukan oleh WTO dalam memfasilitasi perdagangan internasional. Setiap tahun ISO menggelar forum ISO General Assembly (ISO/GA) sebagai Sidang Pleno tahunan serta forum pertemuan tertinggi yang dihadiri oleh para Pemimpin (CEO ) National Standar Body (NSB) yang menjadi anggota ISO maupun organisasi-organisasi internasional mitra ISO,  untuk membahas kebijakan dan strategi pengembangan standar internasional dalam rangka menfasilitasi kebutuhan standar guna mendukung perdagangan global.

Penyelenggaraan forum ISO/GA tahun 2017 kali ini di gelar melalui platformISO week Berlin 2017” yang diselenggarakan pada 18 – 22 September 2017 dengan tuan rumah dari Deutsches Institut für Normung (DIN) Jerman dan bertepatan dengan perayaan ulang tahun DIN yang ke 100. Bertempat di Intercontinental Hotel di kota Berlin, dihadiri oleh sekitar 500 delegasi dari 162 negara anggota maupun organisasi-organisasi internasional mitra ISO. Rangkaian penyelenggaraan ISO/GA diawali dengan sidang ISO Council tanggal 18 September 2017, dilanjutkan dengan Pertemuan Komite Developing Country (ISO DEVCO ke-51) dan ISO Technical Management Board (TMB) tanggal 19 September 2017 serta Sidang ISO GA ke 40 tanggal 20-21 September 2017. Tema “open minded open for change”, diangkat sebagai upaya untuk dapat bersama-sama memastikan bahwa anggota ISO berpikiran terbuka, mampu beradaptasi dan berkembang sesuai kebutuhan, dapat menjawab tantangan yang dihadapi dunia, dapat memprediksi kebutuhan standardisasi masa depan dengan lebih baik, serta bisa menarik para tenaga ahli baru untuk  berperan aktif dalam pengembangan standar.

Jadwal Sidang terbagi atas beberapa agenda: Sambutan Pimpinan ISO, Penyampaian Laporan Management ISO, Pemilihan Vice President ISO Technical Management dan Anggota Council periode selanjutnya, diskusi Panel, dan Break out Session. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala BSN , Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya , M.Sc, didampingi oleh Dr. Ir. Puji Winarni M.A, Sekretaris Utama BSN, Ir. Erniningsih Haryadi, Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN, Bambang Eka Satria S.T., M.K.K.K, Kasie Penyiapan dan Penerapan Standardisasi Hilir Migas Kementerian ESDM dan Titis W. Riyanto S.T Analis Kerjasama Multilateral dan Internasional, BSN.  

Presiden ISO, Dr. Zhang Xiaogang mengajak seluruh delegasi negara anggota ISO untuk secara bersama- sama berkolaborasi dan berfikir secara terbuka “out of the box” untuk mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada dalam menentukan dan mengambil pilihan yang terbaik untuk menjawab segala tantangan dan peluang yang muncul dibidang standardisasi pada masa mendatang. Selain itu Beliau juga menyampaikan selamat datang pada Sidang Umum yang pertama kepada Sergio Mujica sebagai Sekretaris Jenderal ISO yang baru.  Lebih lanjut disampaikan bahwa Sidang umum ini adalah Sidang umum terakhirnya, karena masa jabatannya selama 3 tahun sebagai Presiden ISO akan segera berakhir dan akan digantikan oleh Presiden terpilih John Walter dari Canada. 

Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Brigitte Zypries juga berkesempatan menyampaikan sambutan dalam forum ISO Week 2017, Beliau menyampaikan jumlah penjualan standar ISO yang semakin meningkat menggambarkan peran penting standar dalam kehidupan.karena menjamin kecepatan, kualitas dan kepastian serta kepuasan pelanggan. Lebih lanjut disampaikan bahwa pasar dunia saat ini sangat terbuka dan dalam meresponnya harus fokus dalam pemasaran secara global. Standar menjadi alat penting untuk menjamin keselamatan pekerja, konsumen dan lingkungan apalagi saat ini dimana perkembangan teknologi perangkat cerdas yang semakin maju berbasis internet (Internet of Things/IoTs), dimana alat tersebut membutuhkan komunikasi satu dengan lainnya sehingga dalam hal ini semakin membutuhkan internasional standar untuk pengaturannya.

Agenda penting lainnya dalam the 40th ISO General Assembly adalah pemilihan ISO Council periode 2018 -2020 dimana Dr. Ir. Puji Winarni M.A yang juga menjabat sebagai Sekretaris Utama BSN berhasil terpilih menjadi Anggota ISO Council dari Grup 3 bersama perwakilan dari IRAM (Argentina), KAZMEMST (Kazakhstan) dan SASO (Saudi Arabia), adapun  INNORPI (Tunisia) dan INTECO(Costa Rica) terpilih menjadi Anggota Council yang mewakili Grup 4 dengan periode masa jabatan yang sama.  Pada kesempatan ini juga dilaksanakan pemilihan Vice President ISO Technical Management, dimana Chow Sauw Kook Choy (Singapura) terpilih untuk menduduki posisi tersebut untuk periode 2018 – 2020.  Dengan terpilihnya 2 tokoh yang mewakili ASEAN tersebut bisa dikatakan kemenangan bagi ASEAN khususnya ACCSQ, harapannya ASEAN semakin kuat berkiprah dalam standardisasi internasional.

Sidang tahunan ISO (ISO GA) juga menjadi ajang memperluas networking dan kerjasama antar Badan-Badan Pengembang Standar dunia lainnya. Pada kesempatan ini, BSN mengadakan pertemuan dengan Badan Standar Kerajaan Inggris (BSI) untuk tindak lanjut (Action Plan) kerjasama tahun 2018, khususnya terkait dengan penerapan ISO 37001: Anti-bribery; Dengan Underwriter Laboratory (UL)- USA untuk kerja sama pemanfaatan standar yang telah dirintis beberapa waktu sebelumnya, serta dengan Standard Australia dalam menyiapkan workshop bersama terkait Digital Trade untuk SMEs di tahun 2018. Pertemuan tersebut membuahkan hasil yang positif untuk masing-masing negara dalam memperkuat peran standardisasi untuk perekonomian nasional.

Partisipasi Delegasi Indonesia pada ISO Week 2017 Berlin, merupakan kesempatan penting bagi BSN dan pemangku kepentingan  untuk dapat memetakan posisi Indonesia di bidang standardisasi dibanding dengan negara-negara anggota ISO lainnya. Kejelasan posisi Indonesia dapat digunakan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan secara berkelanjutan khususnya terkait pengelolaan standardisasi di Indonesia, dan peningkatan mutu produk Indonesia untuk dapat berkompetisi di pasar global. Dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota ISO Council 2018-2020 merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan regional ASEAN di forum ISO sekaligus merupakan wujud partisipasi dan kontribusi Indonesia kepada masyarakat global. Untuk itu diharapkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan nasional yang terkait dalam memanfaatkan posisi tersebut semaksimal mungkin.  (Sekretariat ISO - BSN)