Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Peningkatan Kompetensi Sdm Perumusan Melalui Workshop Editor

  • Jumat, 05 Mei 2017
  • 3426 kali

Dokumen SNI dalam prosesnya disusun melalui beberapa tahapan dari penyusunan rancangan SNI, rapat teknis, rapat konsensus, jajak pendapat (JP), pembahasan hasil  JP dan penetapan SNI. Setiap tahapan tersebut tidak lepas dari kontribusi aktif dari seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) perumusan SNI, yaitu konseptor RSNI, editor, pengendali mutu perumusan, sekretariat Komite Teknis (Komtek) dan seluruh anggota Komtek perumusan SNI. “Tanpa peran editor, tidak mungkin SNI bisa diterbitkan, karena kita harus memastikan terlebih dahulu kesesuaian isi dokumen SNI tersebut dengan ketentuan penulisan SNI,” demikian disampaikan Kepala Pusat Perumusan Standar, Zakiyah, pada saat memberikan sambutan pembukaan acara Workshop Editor Perumusan SNI lingkup bidang Lingkungan dan Serbaneka di Jakarta, Rabu lalu (03/05/2017).


Lebih lanjut Zakiyah menyampaikan, kegiatan workshop ini merupakan bagian program untuk penguatan kompetensi SDM perumusan SNI, yang dimaksudkan agar kompetensi editor yang ada di setiap sekretariat Komtek dapat terus terjaga. Setelah pembukaan, Zakiyah juga melanjutkan dengan penyampaian paparan tentang kebijakan pengembangan SNI, sebagaimana yang tertuang dalam Perka BSN Nomor 8 Tahun 2015 tentang  Pedoman Pengembangan SNI, yang merupakan revisi dari PSN 01:2007 Pengembangan SNI. Diinformasikan bahwa transformasi kebijakan tersebut antara lain meliputi percepatan pelaksanaan perumusan SNI, penguatan monitoring di setiap tahapan perumusan SNI dengan reminder, mendukung sinergitas kebutuhan industri dengan program pemerintah, serta mengidentifikasi LPK potensial sejak SNI akan dirumuskan.

Selanjutnya peserta workshop mendapatkan materi mengenai adopsi standar internasional ISO/IEC dan standar ASTM menjadi SNI oleh Kepala Bidang Lingkungan dan Serbaneka, Hendro Kusumo. Peserta workshop diberikan pengetahuan mengenai tingkat kesetaraan hubungan SNI dengan standar internasional yang diadopsi, yaitu identik (IDT) yang diperbolehkan adanya beberapa perubahan editorial serta  modifikasi (MOD) yang harus dilampiri dengan lembaran deviasi teknis yang mencantumkan bagian mana dari standar yang dimodifikasi.

 

Materi workshop berikutnya mengenai ketentuan umum penulisan SNI yang tertuang dalam Perka BSN Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penulisan SNI sebagai revisi dari PSN 08:2007. Revisi yang dimaksud antara lain meliputi pemisahan bagian isi PSN menjadi dua bagian, yaitu ketentuan umum dan panduan penulisan SNI. Poin penting yang perlu diperhatikan oleh editor yaitu mengenai permasalahan yang cukup sering terjadi dalam penulisan SNI, antara lain format penulisan SNI yang tidak konsisten atau tidak sesuai ketentuan, penulisan satuan ukuran yang masih keliru, penulisan gambar yang tidak jelas dan tidak memiliki keterangan gambar, penggunaan istilah yang belum konsisten, serta acuan standar yang telah direvisi namun dalam dokumen masih dicantumkan standar edisi yang lama.

Setelah diberikan teori, peserta workhsop diajak untuk ikut dalam simulasi editing penulisan SNI, dengan maksud agar dapat langsung mempraktikkan teori penulisan SNI yang telah diberikan sebelumnya. Workshop dihadiri perwakilan dari sekretariat pengelola Komite Teknis dan Subkomite Teknis lingkup Bidang Lingkungan dan Serbaneka dari berbagai Kementerian dan Lembaga. Kegiatan secara resmi ditutup oleh Kepala Bidang Lingkungan dan Serbaneka, Hendro Kusumo. Diharapkan peserta workshop selanjutnya akan bersedia berkontribusi nyata dalam mewujudkan SNI yang semakin berkualitas (HK/Pit).

 

 




­