- Beranda
- Arsip
- Berita Kegiatan BSN
- A
- A
Pentingnya Membumikan Ekonomi Sirkular melalui Penerapan Standar
- Senin, 30 Desember 2024
- Humas BSN
- 2066 kali
Penerapan ekonomi sirkular menjadi langkah strategis untuk mengatasi tantangan lingkungan, seperti pengurangan emisi karbon dan pemanasan global. Pendekatan ini diyakini mampu menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang. Berbagai negara telah berhasil menerapkan ekonomi sirkular, termasuk Indonesia yang terus berupaya mengadopsi standar internasional.
International Organization for Standardization (ISO) telah menerbitkan ISO 59000 Series untuk memperkuat implementasi ekonomi sirkular. Beberapa standar yang relevan antara lain ISO 59004:2024 Circular economy – Vocabulary, principles and guidance for implementation; ISO 59010:2024 Circular economy – Guidance on the transition of business models and value networks; serta ISO 59020:2024 Circular economy – Measuring and assessing circularity performance.
Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional (BSN), Donny Purnomo, dalam The 4th CEST Round Webinar bertajuk "Indonesia 2025: Circular Economy & Sustainability Outlook" menyampaikan bahwa penerapan ISO 59000 Series perlu terus disosialisasikan. “Dengan pelaku usaha atau organisasi menerapkan standar sirkular ekonomi, kepercayaan terhadap produk nasional akan semakin meningkat, baik di pasar domestik maupun global,” ujar Donny.
Donny menambahkan bahwa isu lingkungan yang semakin mengemuka membutuhkan kerja sama seluruh pihak untuk memasyarakatkan ISO 59000 Series. Langkah ini penting untuk mendukung pembangunan jangka menengah 2029 dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ia juga menekankan pentingnya memulai penerapan ekonomi sirkular dari hal kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik dengan alternatif bahan yang lebih ramah lingkungan, misalnya daun pisang atau keramik.
Senada dengan Donny, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menyoroti bahwa ekonomi sirkular adalah solusi dalam menghadapi perubahan iklim dan tata global, termasuk eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, hilangnya keanekaragaman hayati, limbah, dan polusi. Pemerintah Indonesia telah menyusun peta jalan ekonomi sirkular 2025-2045 yang terintegrasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Ekonomi sirkular menjadi salah satu strategi menuju ekonomi hijau.
Penerapan ekonomi sirkular diharapkan mampu meningkatkan investasi, menciptakan lapangan kerja, serta mengoptimalkan nilai tambah dalam negeri. Salah satu langkah konkret adalah program bank sampah yang mendukung proses reduce, reuse, recycle di berbagai daerah.
Ketua Dewan Pakar sekaligus Juri Indonesian Circular Economy Award (ICEA), Bambang Prasetya, turut menggarisbawahi pentingnya ekonomi sirkular. Ia menjelaskan bahwa penerapan standar seperti manajemen energi ISO 50001 dapat memberikan manfaat besar dalam pengurangan emisi dan penghematan energi. “Penerapan standar memberikan keuntungan signifikan, meskipun sudah mempertimbangkan biaya persiapan manajemen dan pelatihan,” tuturnya.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya implementasi ekonomi sirkular, Indonesian Circular Economy and Sustainability (ICES) Institute menggelar ajang Indonesian Circular Economy Award (ICEA) 2024. Ajang ini memberikan penghargaan tertinggi kepada organisasi bisnis maupun nonbisnis yang berhasil menerapkan praktik ekonomi sirkular berdasarkan prinsip dan filosofi ISO 59000 Series.
ICEA 2024 menjadi bukti komitmen bersama untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan Indonesia sebagai negara yang tangguh dan berdaya saing di tengah tantangan global. Dengan sinergi seluruh pihak, ekonomi sirkular bukan hanya konsep, tetapi menjadi solusi nyata untuk masa depan yang lebih baik. (nda-humas)
Pertanyaan Umum
-
1 Sen, 10 Feb 2025 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPPK BSN Tahun 2024 Periode 2
-
2 -
3 -
4 Sen, 13 Jan 2025 Jadwal Uji Kompetensi Analis Standardisasi dan Metrolog 2025