- Beranda
- Arsip
- Berita Kegiatan BSN
- A
- A
Dorong Peran Global: Strategi Indonesia Tingkatkan Partisipasi di Forum ISO Internasional
- Jumat, 29 November 2024
- Humas BSN
- 1714 kali
Guna meningkatkan partisipasi Indonesia dalam kegiatan pengembangan standar internasional, khususnya pada International Organization for Standardization (ISO), Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendorong peningkatan partisipasi dalam sidang ISO TC/SC/PC. Hal tersebut disampaikan Delegasi Indonesia selaku Ketua Tim Kerja Pengelolaan ISO dan SMIIC BSN, Debora Prihatmajanti pada Jumat (29/11/2024).
Sidang ISO/TC 309 Governance of the Organization di Shenzhen-China yang berlangsung pada 4-8 November 2024 lalu juga dihadiri tenaga ahli anggota Komite Teknis, Dr. Ir. Waluyo serta personil BSN, Debora Prihatmajanti.
Menurut Delegasi RI yang hadir tersebut, partisipasi Indonesia di forum internasional ISO khususnya ISO/TC 309 belum optimal. "Bila dibandingkan negara lain yang mengirimkan delegasi perwakilan dari berbagai pemangku kepentingan seperti asosiasi, pakar (akademisi), praktisi dari industri serta personil yang terlibat dalam penilaian kesesuaian, Indonesia perlu melibatkan lebih banyak pihak dalam partisipasi di sidang internasional," ujar Waluyo.
Keterlibatan pemangku kepentingan dalam perumusan standar internasional dapat memberikan manfaat bagi kemajuan Indonesia. Menurut pengamatan Debora selama berjalannya sidang maupun mencermati dokumen yang dihasilkan ISO/TC 309, kolaborasi dalam peningkatan partisipasi Indonesia pada forum ISO akan menumbuhkan peningkatan kesadaran organisasi akan pentingnya standar internasional; dalam hal ini yang terkait dengan sektor governance of organization yang dapat meningkatkan performa organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi maupun penerapan keberlanjutan usaha dan ESG seperti anti-korupsi, anti-suap; serta penguatan dalam perjuangan kepentingan nasional dalam pengembangan standar internasional.
Nilai strategis ISO/TC ini, tambah Debora sangat perlu dimanfaatkan dan dipahami berbagai pihak terkait di Indonesia, khususnya Kementerian/Lembaga maupun BUMN. Untuk itu, telah dilakukan identifikasi pihak yang dapat dilibatkan dalam ISO/TC 309 maupun Komite Teknis yang menjadi National Mirror Committee. Selain BSN, diantaranya, Bappenas, KPK, Kemenko Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Kemenpan RB; Kemenaker; BPK; Kejagung; BPK; KPPA; serta Asosiasi ESG.
Salah satu peningkatan berkelanjutan berikutnya dalam partisipasi di ISO adalah meningkatkan keterlibatan K/L terkait, BUMN, LPK, industri dan pihak terkait lain. "Kesadaran pentingnya keterlibatan akan sangat mendukung peran Indonesia dalam ISO/TC 309," tegas Debora.
ISO/TC 309 Governance of organizations sendiri menyusun standar yang sangat fundamental dalam mendukung pembangunan Indonesia khususnya dalam hal perbaikan tata kelola pemerintahan maupun organisasi secara umum, integritas pengelolaan pemerintahan dan organisasi. Selain itu, ISO TC 309 memiliki cakupan yang cukup luas, termasuk isu strategis seperti anti korupsi, anti penyuapan, perlindungan perempuan, procurement (pengadaan), penilaian kesesuaian, modern trafficking.
Sebagai tindak lanjut dari Sidang ISO/TC 309, yaitu melakukan koordinasi dengan Komite Teknis terkait untuk menyusun rencana peningkatan partisipasi pada ISO/TC 309; melengkapi dokumen sistem mutu pengembangan standar khususnya terkait identifikasi potensi peningkatan partisipasi Indonesia pada ISO TC/SC/WG; dan menyusun pedoman hosting sidang ISO/TC. (nda-humas/ Deb-PS)
Galeri Foto : Dorong Peran Global: Strategi Indonesia Tingkatkan Partisipasi di Forum ISO Internasional
Pertanyaan Umum
-
1 -
2 -
3 Sen, 23 Des 2024 Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Tahun 2025
-
4