- Beranda
- Arsip
- Berita Kegiatan BSN
- A
- A
Penerapan SNI Dorong Inovasi Energi Berkelanjutan
- Selasa, 03 Desember 2024
- Humas BSN
- 2840 kali
Guna memperkuat penerapan standar dan penilaian kesesuaian, termasuk untuk bidang fotovoltaik atau photovoltaics (PV) di Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama The Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) dan Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kegiatan Workshop Standardisasi Fotovoltaik di University Club UGM – Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (3/12/2024).
Standardisasi menjadi kunci untuk memastikan inovasi teknologi yang handal dan dapat diadopsi secara luas, termasuk untuk PV. Untuk itu, kolaborasi serta partisipasi dari berbagai pihak sangat menunjang untuk terus memperkuat infrastruktur mutu di Indonesia.
“Kolaborasi antara BSN, PTB, juga PSE UGM untuk menguatkan infrastruktur mutu di Indonesia serta penerapan SNI PV, yang kedepannya dapat dikembangkan dengan penerapan SNI lainnya terutama di bidang ketenagalistrikan melalui kegiatan diseminasi kepada para akademisi dan praktisi,” ungkap Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Nur Hidayati seraya membuka acara.
Standar Nasional Indonesia (SNI) ketenagalistrikan yang telah ditetapkan oleh BSN diantaranya adalah, SNI IEC 62446-1:2016 Sistem fotovoltaik (FV) – Persyaratan untuk pengujian, dokumentasi dan pemeliharaan – Bagian 1: Sistem terkoneksi jaringan listrik – Dokumentasi, uji komisioning dan inspeksi, yang memastikan keamanan dan efisiensi sistem PV terhubung jaringan, serta SNI IEC TS 62738:2018 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) fotovoltaik yang dipasang ditanah – Panduan dan rekomendasi desain (IEC TS 62738:2018, IDT), sebagai panduan desain Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) fotovoltaik. “Dengan standar-standar ini, Indonesia dapat lebih cepat mengadopsi energi terbarukan yang andal dan aman,” jelasnya.
Perwakilan Kepala Pusat Studi Energi UGM, Roni Irnawan mendukung bahwa penerapan SNI berperan strategis untuk pengembangan sekaligus inovasi teknologi PV secara berkelanjutan. “SNI memainkan peranan penting untuk menjamin sistem fotovoltaik dapat diaplikasikan dengan baik,” ujarnya.
Roni turut menyampaikan bahwa, standardisasi memainkan peranan krusial dalam mempercepat perkembangan teknologi fotovoltaik dan inovasi bidang energi lainnya secara berkelanjutan, sekaligus memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan tidak hanya andal, tetapi juga dapat diadopsi secara luas.
“Bidang fotovoltaik ini berkembang sangat cepat, bahkan menurut Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Kementerian ESDM tahun 2025 akan ada 3 juta karir baru untuk menunjang Fotovoltaik,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Sandra Imelda dari PTB yang menekankan pentingnya layanan penjaminan kualitas di sektor PV. Dukungan dalam bentuk dialog juga konsultasi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran praktisi terhadap pentingnya kualitas dan layanan jaminan mutu fotovoltaik.
Sebagai bagian dari kegiatan, peserta mendapatkan panduan praktis mengenai instalasi, pengujian, dan perawatan dasar sistem PV dari National Expert PTB, Adjat Sudrajat yang membahas prinsip dasar PLTS terapung hingga teknologi pompa PLTS bergerak untuk irigasi.
Melalui kegiatan diseminasi ini, diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam mendorong penerapan SNI untuk menciptakan masa depan energi yang berkelanjutan, dan kolaborasi BSN, PTB, serta PSE UGM dapat menjadi model bagi pengembangan teknologi berbasis standar lainnya yang mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Sebagai informasi, dengan sistem fotovoltaik, sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik. (PjA – Humas & PPSPK)
Galeri Foto: Penerapan SNI Dorong Inovasi Energi Berkelanjutan
Pertanyaan Umum
-
1 -
2 -
3 Sen, 23 Des 2024 Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Tahun 2025
-
4