Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pengujian dan Kalibrasi Jamin Mutu Fasilitas Kesehatan Indonesia

  • Jumat, 22 September 2023
  • Humas BSN
  • 1025 kali

Kualitas fasilitas kesehatan sangat dipengaruhi oleh validitas hasil uji dari alat kesehatan yang digunakan. Oleh karena itu, peran pengujian dan kalibrasi sangat dibutuhkan untuk menjamin mutu dari fasilitas kesehatan di Indonesia.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Y. Kristianto Widiwardono dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 Asosiasi Laboratorium Pengujian, Kalibrasi, Pemeliharaan dan Perbaikan Fasilitas Kesehatan Indonesia (Alfakes) Tahun 2023 di Jakarta pada Rabu (20/9/2023).

“Kita bisa percaya bahwa hasil uji itu akurat, salah satunya adalah dengan kalibrasi. Karena dengan kalibrasi, alat ukurnya itu dikalibrasi ke alat ukur yang lebih tinggi akurasinya. Dan alat ukur tersebut juga dikalibrasi demikian seterusnya, sehingga pada akhirnya terbentuk rantai ketertelusuran sampai kepada standar yang paling tinggi secara nasional, dan itu juga masih tertelusur ke sistem internasional yang disepakati secara internasional,” jelas Kristianto.

Dalam hal ini, lanjut Kristianto, SNSU BSN sebagai National Metrology Institute (NMI) di Indonesia, memiliki tanggung jawab untuk menyediakan standar ukuran yang memiliki ketertelusuran ke Sistem Internasional untuk Satuan (SI). “Tentunya SNSU BSN ini punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa kita memiliki alat ukur yang paling tinggi ketelitiannya, untuk tertelusur ke sistem internasional,” ungkap Kristianto.

Sementara itu Direktur Akreditasi Laboratorium BSN, Agustinus Praba Drijarkara menyampaikan bahwa sistem akreditasi juga berperan penting dalam menjamin mutu laboratorium pengujian dan kalibrasi fasilitas kesehatan. Berdasarkan data BSN, dari sekitar 100 institusi pengujian/kalibrasi fasilitas kesehatan yang memiliki izin operasional Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada sekitar 70 institusi yang sudah mendapat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Dari jumlah tersebut, sekitar 50 institusi pengujian/kalibrasi fasilitas kesehatan terakreditasi KAN merupakan anggota Alfakes.

Melalui Munas ke-3 Alfakes Tahun 2023, BSN mendorong Alfakes sebagai wadah dari laboratorium pengujian dan kalibrasi fasilitas kesehatan, untuk bersinergi dan memberi masukan kepada BSN, sehingga menghasilkan kebijakan/regulasi yang bisa diimplementasikan untuk memperkuat infrastruktur mutu di Indonesia.

Ketua Umum Alfakes periode 2018-2023 H. Hendrana Tjahjadi mengungkapkan bahwa Alfakes siap untuk terus bekerja sama dengan Kemenkes dan BSN.

Hadir pada Munas antara lain Sekretaris Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes Albertus Yudha Poerwadi; Direktur Pengawasan Alkes Kemenkes Eka Purnamasari; Direktur Laboratorium SNSU Mekanika, Radiasi dan Biologi BSN Wahyu Purbowasito; Presiden Masyarakat Metrologi Indonesia Ir. Sukiswanto; Kasub Direktorat Fasyankes Kemenkes Rakhmat Nugroho dan Ketua Umum Alfakes periode 2023-2028 terpilih Adhi Prihasto.(ria-humas)

 

Galeri Foto: Pengujian dan Kalibrasi Jamin Mutu Fasilitas Kesehatan Indonesia

 




­