Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Perempuan Peduli SNI Menentukan Mutu Generasi Muda Bangsa

  • Rabu, 01 Maret 2023
  • 449 kali

 

Generasi Indonesia yang hidup di dalam bonus demografi memiliki tantangan tersendiri untuk membentuk generasi yang unggul. Perempuan memiliki peranan penting dalam hal ini, bagaimana perempuan memiliki fungsi strategis sebagai orang tua, yang dapat menentukan pilihan keluarga pada produk berkualitas, produk Ber-Standar Nasional Indonesia (SNI).

Untuk meningkatkan kesadaran akan peran perempuan tersebut, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan Webinar “Perempuan Peduli SNI Menentukan Mutu Generasi Muda Bangsa" pada Selasa (28/2/2023) secara daring. Webinar dibuka oleh Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Zakiyah. Hadir sebagai pembicara Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Triningsih Herlinawati, Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi dan Analis Kebijakan Utama BSN Puji Winarni.

Zakiyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa sesuai Undang-Undang No 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, BSN merupakan Lembaga yang mempunyai tugas dalam mengembangkan standar dan penilaian kesesuaian di Indonesia.

Dalam proses pengembangan standar inilah, perempuan bisa berpartisipasi. Belajar dari  organisasi standar internasional seperti International Organization for Standardization (ISO), peran perempuan dalam pengembangan standar menjadi perhatian yang signifikan.”Bahkan di sana (ISO), ditetapkan tahun 2030 perempuan bisa berkontribusi sama dengan laki-laki,” ungkap Zakiyah.

Ia pun berharap di Indonesia, keterlibatan perempuan dalam pengembangan standar juga bisa meningkat. Selain itu, perempuan juga bisa berperan dalam meningkatkan penerapan SNI di berbagai bidang, mulai dari penerapan standar dalam usaha sampai sektor pendidikan.

Senada dengan hal tersebut, menurut Triningsih, selain terlibat langsung dalam pengembangan standar, di kehidupan sehari-hari, perempuan dapat berperan membangun budaya menggunakan produk ber-SNI dalam lingkungan keluarga. Sebab, produk ber-SNI lebih aman, sudah lolos berbagai pengujian oleh lembaga terpercaya yang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Sementara itu Tulus dalam kesempatan ini mengungkapkan, SNI punya peran penting untuk perlindungan konsumen. Standardisasi yang diterapkan dalam pembuatan barang, bisa menjadi instrumen pengawasan pra pasar. Produk di pasaran, seharusnya telah melalui pemeriksaaan dan terjamin keamanan serta kualitasnya.

Namun sayangnya, lanjut Tulus, masih banyak konsumen yang tidak memahami dan mengenal simbol/logo standar. Ia pun setuju, bahwa perempuan punya peran sangat penting dalam menentukan pemakaian produk ber-SNI.

Menurut Puji, keterlibatan peran perempuan dalam pengembangan standar, bisa ditingkatkan dengan berbagai strategi. Diantaranya mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat secara sukarela dalam pengembangan standar; meminta kepada Kementerian/Lembaga/Organisasi untuk mengirimkan perwakilannya dari perempuan; serta meminta masukan secara khusus kepada perempuan/perwakilan pada tahapan pengembangan standar (masa jajak pendapat/public consultation).

Selain mendapat paparan dari narasumber, peserta webinar juga berkesempatan bertanya jawab dengan narasumber. Wakil Ketua Pengawas Koperasi Pemasaran Digital Idbotani Nusantara Satria Nugraha, salah satu peserta menyampaikan pertanyaan mengenai bagaimana keterkaitan antara SNI dengan ketertelusuran atau traceability.

Menanggapi hal ini, Triningsih menjelaskan, traceability dapat berkaitan dengan proses penyusunan SNI; parameter atau spesifikasi teknis yang diatur dalam SNI; penggunaan acuan terkait dengan satuan internasional; hingga terkait penerapan SNI.

Aini Fitro, salah satu peserta menyampaikan, pertanyaan apakah ia bisa terlibat dalam komite teknis pengembangan standar. Menanggapi hal ini, Puji menjelaskan bahwa pada dasarnya hal tersebut bisa dilakukan. “Itu sangat menyenangkan ada yang secara sukarela. Kita salah satu strateginya adalah menarik para perempuan ini untuk bisa terlibat secara sukarela di dalam jajak pendapat di pengembangan standar,” kata Puji.

Presidium ikatan PIMTI Perempuan Indonesia, Sri Hadiati WK, yang juga hadir dalam webinar ini, menyampaikan apresiasi kepada BSN yang telah berkolaborasi bersama ikatan PIMTI Perempuan Indonesia untuk meningkatkan wawasan perempuan tentang standar. “Pengetahuan SNI penting bagi kita perempuan yang sangat menentukan kualitas generasi ke depan. Kegiatan ini membuka wawasan kita sehingga semakin jeli dan smart,” ujarnya.
Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi salah satu langkah mengakselerasi perempuan berdaya guna mendukung tujuan pembangunan nasional.(ria-humas)