Pentingnya Sertifikasi dan Akreditasi untuk Kebeterimaan Produk

Standardisasi berperan penting untuk menguatkan daya saing produk. Sementara itu,  kegiatan penilaian kesesuaian berperan meningkatkan keberterimaan produk dalam negeri di pasar internasional. Oleh karenanya, Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendorong penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan kegiatan penilaian kesesuaian yang meliputi kegiatan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi, salah satunya di bidang ketenagalistrikan.

Demikian disampaikan Kepala BSN yang juga Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN), Kukuh S. Achmad pada acara Testing, Inspection, Certification Hybrid Webinar dengan tema “Menjaga Mutu Produk dan Keselamatan Sistem Ketenagalistrikan” pada Selasa (14/2/2023) di PLN Pusertif, Jakarta.

Kegiatan penilaian kesesuaian tersebut, lanjut Kukuh, tidak akan terlepas dari peran Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang memberikan akreditasi pada lembaga penilaian kesesuaian seperti lembaga sertifikasi, laboratorium, dan lembaga uji.

“Akreditasi memberikan jaminan bahwa lembaga penilaian kesesuaian kompeten untuk melaksanakan kegiatan penilaian kesesuaian,” ujar Kukuh.

Sistem akreditasi yang dioperasikan oleh KAN, juga diakui secara internasional karena KAN merupakan anggota Asia Pacific Accreditation Cooperation (APAC), IAF (International Accretitation Forum), dan International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC).

“Lembaga-lembaga internasional tersebut secara berkala meriviu KAN 4 tahun sekali. Dengan demikian KAN telah mendapatkan pengakuan internasional melalui negara-negara anggota yang menandatangani saling pengakuan,” tambahnya.

Hingga kini, KAN telah memiliki 35 skema akreditasi, dengan 16 skema diantaranya telah mendapatkan pengakuan secara internasional.

“Sebagaimana pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa dalam era kompetisi kita harus dapat bersaing dengan negara-negara lain, maka keberterimaan kegiatan penilaian kesesuaian di lingkup internasional menjadi penting untuk menjadikan produk nasional bersaing”, ujar Kukuh.

PLN Pusat Sertifikasi (PLN Pusertif) merupakan lembaga sertifikasi terakreditasi KAN yang diketahui telah banyak mengoperasikan skema sertifikasi. “Artinya, Pusertif telah diuji kompetensinya, dapat menjaga konsistensi serta cara kerja serta pengelolaannya, serta menjaga imparsialitasnya,” kata Kukuh.

PLN Pusertif Berikan Layanan Sertifikasi Bidang Kelistrikan

Kegiatan Testing, Inspection, Certification Hybrid Webinar yang diselenggarakan PT. PLN (Pusertif), yang diselenggarakan PT. PLN (Pusertif) bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan mutu produk dan keselamatan ketenagalistrikan.

Acara dibuka oleh perwakilan Direktur Utama PT PLN Persero, yakni Direktur Manajemen Energi Baru Terbarukan PT PLN Persero, Wiluyo Kusdwiharto. Turut memberikan materi diskusi, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Mohamad Priharto Dwinugroho; Kepala Pusat Pengawasan Standardisasi Industri, Sopar Halomoan Sirait; Perwakilan Ketua Umum Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia dan General Manager PT PLN Pusertif, Zainal Arifin.

Dalam sesi diskusi, General Manager PT PLN Pusertif, Zainal Arifin, menyampaikan, PLN Pusertif berperan dalam quality assurance. Produk layanan PLN Pusertif diantaranya, jasa pengujian dengan dasar ISO 17025, dengan hasil produk akhir berupa laporan hasil pengujian dan laporan hasil kalibrasi.

Kemudian, PLN Pusertif juga menyediakan jasa inspeksi, dengan dasar ISO 17020, yang menghasilkan sertifikat laik operasi dan laporan komisioning. Terakhir, PLN Pusertif menyediakan jasa sertifikasi, yakni audit SNI ISO 17065, audit Sistem Pengawasan Mutu (SPM), audit sistem manajemen (17021), serta audit SMK3.

“PLN Pusertif telah mengoperasikan 7 skema terkait ketenagalistrikan dari 35 skema yang tersedia di KAN,” jelas Zainal.

Sementara itu, menurut Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Mohamad Priharto Dwinugroho, PLN Pusertif merupakan salah satu Lembaga sertifikasi terbaik di Indonesia. (Put)