Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

PANDI: Aksara Kawi dan Pegon Siap Masuk Pembakuan Digital Nasional pada 2023

  • Senin, 28 November 2022
  • 504 kali

Merdeka.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI mendaftarkan aksara Kawi dan Pegon ke Badan Standardisasi Nasional (BSN) memasuki babak baru.

Pasalnya, PANDI telah menyerahkan dokumen Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk pembakuan fon dan papan ketik aksara Kawi dan Pegon ke BSN dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Menurut rencana, pada hari ini, Senin (28/11), diadakan kembali Rapat Teknis kedua bersama anggota Komisi Teknis (Komtek) 35-02 Komunikasi Digital. Aksara Pegon akan menjadi pembahasan utama pada Rapat Teknis kedua tersebut. Sementara aksara Kawi sudah menjadi pembahasan utama Rapat Teknis pertama pada 3 Oktober silam dengan kawalan PANDI.

Ilham Nurwansah, salah satu pengusung rancangan standar aksara Kawi, berpendapat dengan masuknya aksara Kawi ke Standar Unicode dan Nasional, maka dapat membuka peluang besar untuk digunakan dalam keperluan riset di masa mendatang.

"Aksara Kawi masuk ke standar Unicode dan kini ke Standar Nasional Indonesia (SNI), tentu semakin membuka peluang aksara ini untuk diperkenalkan dan digunakan kembali dalam dunia modern, baik untuk pengembangan penelitian epigrafi, filologi maupun teknologi informasi," kata Ilham dalam keterangan resminya, Senin (28/11).

Rancangan SNI aksara Pegon akan dikirimkan ke BSN dan Kemenperin RI, setelah terlaksana Kongres aksara Pegon pada 21-23 Oktober lalu. PANDI berharap revisi SNI Aksara Nusantara untuk fon dan papan ketik aksara Kawi dan Pegon dapat segera ditetapkan.

Menanggapi hal tersebut, Mayastria Yektiningtyas, Analisis Standardisasi Ahli Madya selaku Koordinator Kelompok Substansi Pengembangan Standar Transportasi dan Teknologi Informasi BSN, menyatakan saat ini proses perumusan masih berlangsung dan diharapkan selesai pada tahun depan.

"Perumusan amandemen atau revisi SNI tersebut diproyeksikan dapat ditetapkan pada 2023," ungkap Maya.

Di sisi lain, Diaz Nawaksara yang juga pengusung rancangan standar aksara Pegon, berpandangan yang diupayakan saat ini dapat menjadi terobosan baru bagi penggunaan Pegon di lingkungan keagamaan.

“Aksara Pegon adalah salah satu aksara nusantara yang paling banyak penggunanya dan masih dipakai hingga saat ini. Melalui standardisasi font dan papan ketik yang diajukan ke BSN, kami berharap aksara Pegon dapat tetap eksis di ranah digital dan relevan dengan kemajuan teknologi sebagai penunjang fasiitas pendidikan, keagamaan, atau kebutuhan penulisan lainnya yang menggunakan aksara Pegon," pungkas dia.

 

Tautan berita: PANDI: Aksara Kawi dan Pegon Siap Masuk Pembakuan Digital Nasional pada 2023 | merdeka.com