Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Krakatau Steel Minta Pemerintah Awasi Impor Baja China

  • Minggu, 27 Desember 2009
  • 1371 kali
Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) mengimbau pemerintah mengawasi seluruh komoditi baja yang masuk dari China, dan jika ditemukan produk yang tidak sesuai standar internasional, maka harus ditegakkan.

"Dengan peninjauan dari pemerintah atas beberapa sektor sudah bagus, tapi sebetulnya yang lebih penting adalah aturan-aturan yang kita punya, untuk meminimize negatif impact dari Free Trade Agreement with China ini," kata Direktur Utama PT Krakatau Steel (KS) Fazwar Bujang saat berbincang dengan detikfinance usai acara Indonesia Most Trusted Company 2009 di hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (23/12/2009) malam.

Menurutnya, komoditi baja yang memenuhi standar sangatlah penting. Dan pemerintah harus menegakkan aturan-aturan yang telah berlaku. Jangan ada lagi penyelundupan-penyelundupan, seperti yang dilakukan para importir.

"Ini adalah hal-hal yang di luar kewajaran. Jangan ada lagi change of country of origin," ungkapnya.

Baja yang tidak standar, lanjutnya, mungkin akan menguntungkan konsumen. Namun ini hanya sesaat, karena produk tentu akan lebih murah dibanding harga yang ditawarkan di pasar.

"Menegakkan produk yang tidak standar penting, agar tidak merugikan konsumen. Yang hanya menguntungkan konsumen dari sisi harga sesaat, tapi dari keseluruhan merugikan konsumen," ujar Fazwar.

Ditambahkannya, jika pemerintah tidak melakukan fungsinya dengan benar, dengan mengawasi bisnis yang wajar, maka industri baja Indonesia akan terpuruk.

"Kalau tidak hancur kita. Sudah bea masuk nol, negara seenak perutnya mengekspor barang-barang yang tidak laku di negaranya yg tidak standar. Itu wajib disapu habis," paparnya.

Namun, KS tetap menerima dengan apa yang sudah diputuskan pemerintah. "Siap tidak siap, kita kan warga negara, dan perusahaan negara. Kalau pemerintah sudah ambil keputusan, kita terima, " imbuhnya.

Sebelumnya, industri baja menyatakan keberatan jika proses renegosiasi yang memakan waktu hingga 6 bulan kedepan. "Nggak bisa nunggu, menunggu 6 bulan itu justru berat, yang asosiasi usulkan secepatnya ditunda jangan lama menungu," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) Hidayat Triseputro.

Dia mengatakan sebelum diberlakukannya FTA ASEAN-China, pasar dalam negeri sudah banyak diserbu produk baja impor termasuk dari China. Apalagi saat dimulai 1 Januari 2010, semua produk dengan katagori normal track 1 (NT 1), termasuk produk-produk baja dibebaskan bea masuknya alias 0%.

"Periode menunggu 6 bulan berat bagi kami," katanya.

Ia menegaskan, jika percepatan penundaan tidak bisa dilakukan, maka IISIA akan melakukan monitoring lonjakan importasi baja setiap bulannya yang akan dimulai tahun depan, sambil menunggu proses renegosiasi yang memakan waktu hingga 180 hari (6 bulan) di forum FTA ASEAN.

"Kami akan melakukan evaluasi importasi produk baja, koordinasi dengan departemen perindustrian," katanya.
(wep/dro)

Sumber : detikfinance.com, Minggu 27 Desember 2009
Link : http://www.detikfinance.com/read/2009/12/27/144155/1266486/4/krakatau-steel-minta-pemerintah-awasi-impor-baja-china.htm