Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Kembali Luncurkan MBKM SNI Bina UMK Periode II

  • Senin, 05 September 2022
  • 1134 kali

Setelah sukses terselenggaranya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) beberapa waktu lalu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) kembali meluncurkan MBKM SNI Bina UMK Periode II secara daring pada Senin (5/9/2022). Kali ini, MBKM akan diikuti 56 mahasiswa dari 16 Perguruan Tinggi (PT) yang akan mendampingi sekitar 66 UKM di seluruh wilayah Indonesia yang sudah dipetakan.

Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam pembukaannya mengatakan BSN sudah sejak 2015 yang lalu telah membina lebih dari 1.000 UKM dalam menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Melalui integrasi dengan sistem Magang MBKM ini, Kukuh berharap akademisi dapat turut serta bersama-sama membina UKM dalam menerapkan SNI.

“Di awal tahun 2022 ini, lewat program magang MBKM ini BSN telah dibantu oleh 209 mahasiswa dari 30 perguruan tinggi, dengan jumlah UKM yang didampingi sejumlah 142 UKM, alhamdulillah berjalan dengan lancar,” ujar Kukuh.

UMKM, lanjut Kukuh sebagai tulang punggung perekonomian bangsa, menjadi penting untuk dibantu dan dibimbing agar semakin meningkat daya saingnya, sehingga secara tidak langsung ikut meningkatkan daya saing bangsa.

Sebagaimana diketahui, Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Adapun, Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.

Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya. Termasuk MBKM SNI Bina UMK ini.

Kukuh menyampaikan apresiasinya kepada para dosen dan mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, yang mempunyai dedikasi yang besar untuk membangun negeri, membantu para UMKM Indonesia untuk mampu bangkit, tumbuh dan berkembang agar mampu berkompetisi di tingkat nasional maupun global.

Sementara itu, Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Triningsih Herlinawati mengungkapkan untuk mengikuti program MBKM ini yang dibutuhkan kompetensi. Tidak hanya kompeten dalam bidang pengetahuan saja, tetapi, attitude (sikap) dan juga skill (keterampilan).

Melalui program MBKM SNI Bina UMK, mahasiswa akan mendapatkan benefit dan manfaat. “Pertama, pengetahuan dan pendampingan tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian dari praktisi yang kompeten dan berpengalaman (learning from the best); kedua, pengalaman membangun sistem (penerapan standar) di UMK (you’re as system creator not as system follower); dan ketiga yaitu mengasah kepekaan dan keterampilan sosial atau socialpreneur sense and skill,” jelas Triningsih.

Dengan terlaksananya kegiatan ini Kukuh berharap dapat meningkatkan kompetensi para mahasiswa nantinya dalam menjalankan rangkaian program magang sehingga dapat berimbas pada kemajuan UMKM di Indonesia.

Selain Kukuh, dan Triningsih acara juga dihadiri Kepala Tata Usaha Setditjen Kemendikbudristek RI, Didi Rustam; dengan pembicara BSN yakni Tegar Ega P, yang membawakan materi “Panduan Program Magang MBKM BSN”; Haryanto tentang "Tahapan Pendampingan Penerapan SNI di UMKM Non Pangan", serta Dedy Maulana dengan topik "Penerapan SNI Pada UMK Non Pangan studi kasus di Produk Kerajinan". (nda-humas/Red: Arf)




­