Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Atasi Hambatan Perdagangan, BSN Jalin Kerja Sama dengan KTC

  • Selasa, 14 Juni 2022
  • 879 kali

Perdagangan di dunia global menuntut pelaku usaha memiliki daya saing tinggi. Kegiatan penilaian kesesuaian, diantaranya pengujian, inspeksi dan sertifikasi, menjadi keniscayaan bagi pelaku usaha untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar global.

Dalam rangka memfasilitasi kebutuhan tersebut, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menjalin kerja sama dengan stakeholder terkait. Salah satunya, dengan Korea Testing Certification Institute (KTC).

“Kerja sama dengan KTC merupakan upaya untuk meminimalisir hambatan teknis perdagangan, khususnya antara Indonesia dengan Korea Selatan,” ujar Kepala BSN, Kukuh S. Achmad selepas menandatangani Memorandum of Cooperation (MoC) bersama Presiden KTC, Dae Shik Jeh di kantor BSN, Jakarta, pada Selasa (14/6/2022). Penandatanganan ini merupakan perpanjangan MoC sebelumnya yang telah berakhir pada tanggal 23 Oktober 2021.

Indonesia memiliki beberapa produk unggulan yang diekspor ke Korea Selatan, diantaranya tissue, baja, bijih tembaga dan konsentrat, asam lemak, serta produk minyak kelapa sawit. Kukuh menilai, kerja sama dengan KTC dapat meningkatkan kegiatan fasilitasi perdagangan berupa sharing informasi mengenai penyelesaian isu-isu hambatan teknis perdagangan (TBT/STRACAP) diantara kedua negara.

“Dukungan penyelesaian isu-isu TBT juga diperkuat dengan keberadaan kantor perwakilan KTC di Jakarta yang ditunjuk oleh Pemerintah Korea Selatan melalui KATS sebagai representasi atau fasilitator isu TBT antara Pemerintah Korea Selatan dan Indonesia,” tutur Kukuh.

Selain itu, Kukuh mengatakan bahwa KTC memiliki potensi sangat besar sebagai mitra kerja sama BSN dalam bidang pengembangan standar dan penilaian kesesuaian. “BSN dan KTC dapat berkolaborasi dalam pengembangan skema sertifikasi untuk sektor-sektor yang menjadi prioritas Indonesia saat ini, misalnya untuk sektor kelistrikan, keamanan informasi, energi terbarukan serta kesehatan,” tutur Kukuh.

Kukuh pun berharap, kerja sama ini dapat mendukung Capacity Building kedua belah pihak melalui seminar, training, sharing kepakaran, Focal Group Discussion, Bussiness Dialogue dengan stakeholder atau pelaku usaha/industri/UMKM, termasuk capacity building untuk pengembangan kompetensi SDM dibidang SPK .

Dalam kesempatan ini, Presiden KTC, Dae Shik Jeh mengatakan bahwa kerja sama yang telah terjalin antara BSN dan KTC mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi perusahaan Korea mengenai TBT. “Saya harap, BSN dan KTC dapat meningkatkan persahabatan melalui pertukaran yang aktif dan mencapai pengembangan bersama dan lompatan besar ke depan melalui kerja sama timbal balik ini,” tuturnya.

Ia pun menegaskan, KTC akan terus berupaya agar BSN dan KTC dapat mengembangkan kerjasama di bidang standar dan sertifikasi antara Indonesia dan Korea melalui kerjasama yang aktif. (ald-Humas/Red: Arf-Humas)