Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

ISO Asia Pasifik Jabarkan 3 Fokus Utama dalam ISO 2030 Strategy

  • Jumat, 27 Mei 2022
  • 973 kali

 

Gambaran mengenai tren yang akan terjadi dapat diukur secara sistematis melalui metode penelitian sekunder yang digabungkan dengan pendapat para ahli. Dalam konteks aktivitas pengembangan standar, penelitian mengenai tren diperlukan untuk menentukan fokus jangka panjang dari berbagai strategi yang akan disusun guna memberikan hasil yang tepat untuk memenuhi berbagai keperluan di masa depan. 

Foresight Trend Report yang diperkenalkan dalam pertemuan rutin bulanan ISO Regional Asia Pasifik, pada Rabu (25/5/2022) secara daring merupakan metode pengukuran tren masa depan tersebut di bidang pengembangan standar.

Manager Research & Innovation Foresight International Organization for Standardization (ISO), Stefanie Müller menjelaskan bahwa Foresight Trend Report mendemonstrasikan fokus dari berbagai kegiatan ISO untuk masa depan.

“Salah satu tujuan dari Foresight Trend Report adalah memberikan informasi lebih lanjut bagaimana standar dapat memberikan manfaat untuk tren yang akan terjadi di masa depan,” ungkap Stefanie Müller.

Foresight Trend Report terdapat dalam versi publik dan khusus anggota ISO. dalam versi khusus anggota ISO, terdapat penjelasan implikasi penerapan standar dari setiap tren yang akan datang. Tautan berikut memberikan informasi lebih lanjut mengenai Foresight Trend Report

Kemudian, Strategy Director ISO, Tristan Levy dalam forum mengatakan bahwa strategi ISO terkait sustainability atau keberlanjutan di bidang iklim mendukung entitas bisnis, pemerintah juga masyarakat sipil untuk berperan sebagai agen perubahan untuk mengurangi berbagai dampak buruknya, termasuk komitmen untuk membantu pengurangan emisi karbon yang mengacu pada berbagai standar ISO, sebagaimana yang terdapat dalam London Declaration Action Plan dan Net Zero.

Tristan Levy turut menjabarkan bahwa keberlanjutan dalam konteks keberagaman & inklusivitas menjadi bagian dari ISO 2030 Strategy yang meningkatkan keseimbangan untuk isu-isu berkaitan dengan gender, usia, geografis, serta aksesibilitas yang tertuang dalam program-program ISO yaitu Gender Action Plan 2022- 2025, Young Profesional, dan Stakeholders’ Categories.

Sementara itu, Benefits of Standards merupakan fokus ketiga dari ISO 2030 Strategy, dalam rangka meningkatkan pemahaman publik terkait standar dan manfaatnya yang tertuang dalan program-program ISO yaitu ISO Research Grant, Education Sub-programme, dan Research Project.

Dalam kesempatan yang sama, IT Programme Manager ISO, Julie Suter mendorong kolaborasi lebih lanjut bagi para anggota ISO untuk mengembangkan standar melalui metode daring di sebuah platform ISO yang dinamakan Online Standards Development (OSD).

“OSD memungkinkan para Pengembang Standar untuk berkolaborasi termasuk untuk proses penulisan dokumen standar, juga mengurangi perbedaan atau discrepancy dari berbagai format standar ISO, IEC, maupun Anggota ISO,” ujar Julie Suter.

Turut hadir perwakilan dari Korea Agency for Technology and Standards (KATS) dan Korea Science Academy (KAS) yang menginformasikan penyelenggaraan International Standards Olympiad ke-17 pada 23 – 25 Agustus 2022 mendatang secara daring, untuk informasi lebih lanjut dapat mengakses tautan http://www.standards-olympiad.kr/main/en/sub/introduce/overview.asp.

Serta perwakilan dari Standards Australia yang berbagi informasi mengenai metode penelitian umpan balik pelanggan untuk memberikan ulasan berbagai hal termasuk produk dan layanan yang dituangkan dalam sebuah laporan yang dinamakan Voice of Customer (VoC). (PjA – Humas/Red: Arf).

 

 

 




­