Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pentingnya Ketertelusuran Pengukuran dan Keberterimaan Hasil Pengukuran

  • Rabu, 25 Mei 2022
  • 2552 kali

Pengukuran merupakan bagian penting dalam kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian. Dalam UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, pengukuran dalam kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian harus tertelusur ke sistem satuan internasional. Ketertelusuran ke sistem satuan internasional dilakukan melalui pengelolaan standar nasional satuan ukuran, pengembangan bahan acuan, dan kalibrasi. Ketertelusuran ke sistem satuan internasional ini diwujudkan untuk memenuhi kebutuhan nasional dan memperkuat daya saing bangsa.

Hal ini disampaikan Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Mekanika, Radiasi, dan Biologi Badan Standardisasi Nasional (BSN), Wahyu Purbowasito pada Seminar “Metrologi di Era Digital” yang diselenggarakan BSN melalui Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) bekerja sama dengan Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan, Rabu (25/5/2022) secara daring. Seminar yang berlangsung selama dua hari (24-25 Mei 2022) ini dalam rangka memperingati hari metrologi dunia.

Wahyu menjelaskan, lingkup metrologi meliputi metrologi legal yang digunakan untuk pengukuran dalam transaksi perdagangan, perlindungan kesehatan dan keamanan untuk kepentingan umum. Metrologi industri digunakan untuk pengukuran di industri, baik proses produksi maupun pengujian untuk jaminan mutu dan tuntutan pasar.

“Baik metrologi legal maupun metrologi industri ini memerlukan ketertelusuran pengukuran. Keduanya ini mengacu pada metrologi ilmiah dimana dikaitkan dengan realisasi satuan Standar Internasional, bagaimana dilakukan pemeliharaannya, dan diseminasi SNSU,” jelas Wahyu.

“Jika sesuatu tidak tertelusur dalam hal pengukurannya, dapat mengakibatkan kerugian dalam segi produksi industri, maupun merugikan konsumen dari segi legal atau konsumen,” tegas Wahyu.

Lebih lanjut Wahyu memaparkan, untuk mendapatkan keberterimaan/pengakuan hasil pengukuran diperoleh melalui berbagai tahapan. Yang pertama, untuk memberikan jaminan keberterimaan hasil pengukuran tersebut, laboratorium SNSU selalu melakukan uji banding internasional. Kemudian dalam kurun waktu tertentu dilakukan technical peer review yang hasilnya kemudian dinyatakan dalam CMC Submission, baik dalam inter ataupun intra dalam RMO CMC Reviewnya. Pengakuan CMC yang didapat SNSU BSN dapat dilihat dalam situs BIPM.

Dalam webinar ini turut menghadirkan Guru Besar Universitas Parahyangan, Johannes Gunawan yang membahas tentang Perlindungan Konsumen di Era Digital, dan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian Kementerian Perdagangan, Sri Astuti yang membahas tentang Transformasi Ekosistem Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia di Bidang Metrologi dan dimoderatori oleh Metrolog Ahli Madya BSN, Nurlathifah.(Tyo-Humas/Red: Arf)