Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Gandeng ITS Perkokoh Kerja Sama Layanan Informasi

  • Jumat, 13 Mei 2022
  • 972 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Biro Humas, Kerja Sama dan Layanan Informasi kembali melanjutkan kembali kerja sama layanan informasi dengan Perpustakaan Pusat Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tentang penyebarluasan dan pemanfaatan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian melalui SNI Corner. BSN menggelar literasi informasi dengan tema Standardisasi dan Hilirisasi Inovasi mendukung Daya Saing Produk Nasional dengan narasumber Kepala Biro Humas, Kerja Sama dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri, Direktur Science TechnoPark ITS, Agus Muhammad Hatta dan Koordinator Substansi Layanan Informasi dan Perpustakaan BSN, Minanuddin.

Acara ini digelar pada Rabu, 11 Mei 2022 melalui hybrid dengan tidak melupakan protokol kesehatan dan dihadiri oleh Wakil Rektor 4, Bambang Pramujati dan seluruh pengelola SNI Corner dan Pustakan ITS. Dalam sambutan pembukaannya, Bambang Pramujati menyampaikan bahwa adanya SNI Corner ini harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan disosialisasikan kepada masyarakat karena BSN merupakan jembatan bagi produsen ke konsumen dalam kata lain produsen sebagai penjamin bahwa produk tersebut aman digunakan dan konsumen mendapatkan keamanan produk yang digunakan. Dengan adanya SNI Corner, maka tercapai pula tujuan kita dalam mendigitalisasi informasi di era 4.0.

“Diharapkan kedepannya BSN dan ITS dapat terus bekerjasama dengan baik dan mengimplementasikan seluruh dari isi ruang lingkup yang tercantum di dalam Perjanjian Kerja Sama. Kita harus sadar bahwa standar sangat diperlukan dalam kegiatan perkuliahan. Khususnya bagi para dosen dapat memberikan pengembangan kualitas diri di era globalisasi serta sebagai acuan dalam membuat inovasi produk yang bermutu dan berkualitas”, terang Bambang.

Di kesempatan awal, Kepala Biro Humas, Kerja Sama dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri menyampaikan paparan mengenai posisi BSN, Perjanjian Kerjasama Internasional, BSN memiliki beberapa kantor layanan teknis di beberapa daerah, serta pemberlakuan regulasi SNI.

“Standardisasi dan sertifikasi memiliki beberapa manfaat, yaitu menjamin posisi UKM menjadi lebih aman dan keselamatan lebih terjamin dan Standar ini digunakan serta diterapkan di dalam negeri dan di luar negeri dan dinotofikasikan ke WTO dikala SNI itu diwajibkan,” terang Zul. Lebih lanjut, Zul menerangkan bahwa BSN memiliki skema akreditasi diantaranya terkait Laboratorium Penguji dan Kalibrasi (SNI/ ISO 17025), Laboratorium Medik (SNI ISO 15189) dan lainnya.

Direktur Science TechnoPark ITS, Agus Muhammad Hatta atau yang biasa disapa Hatta menjelaskan bahwa standar ini diperlukan dalam membuat suatu produk dengan kata lain inovasi dan standar sangat berkaitan erat. “ITS memiliki pembinaan dan klasifikasi start up yang dibagi menjadi 3 kategori. Tantangan pencapaian standar pada suatu produk inovatif tergantung kepada budaya standardisasi seperti kebijakan, awarnes dan serta penyebaran informasinya, pengembangan standar baru, efisiensi proses, layanan dan pembiayaan standardisasi dan sertifikasi” jelas Hatta.

Paparan terakhir disampaikan oleh dan Koordinator Substansi Layanan Informasi dan Perpustakaan BSN, Minanuddin yang menjelaskan tentang Standar Sebagai Referensi dalam Pendidikan & Bisnis. Standardisasi sebagai kompetensi karena seluruh civitas akademis termasuk pustawakan perlu memiliki pengetahuan tentang standar. Saat ini BSN memiliki koleksi standar dan referensi SPK sebanyak 61.454 judul. BSN memiliki jalinan kerjasama baik dengan Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah dalam hal penyelenggaran SNI Corner sebanyak 32 buah. SNI Corner saat ini memiliki aplikasi terbaru yaitu portal SNI Corner dmana aplikasi tersebut merupakan kumpulan atau rangkuman dari berbagai sumber informasi dan layanan yang ada di BSN tutup Minanudin. (Dwi/Ind/Akh)