Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Sosialisasikan SNI Bina UMK di Sumatera Selatan

  • Jumat, 22 Oktober 2021
  • 3692 kali

Perhatian Pemerintah terhadap dunia usaha khususnya Usaha Mikro Kecil (UMK) semakin besar dan mendalam, terbukti berbagai kemudahan yang telah dan terus diupayakan demi perkembangan usaha yang sangat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah memberikan perhatian untuk memberikan kemudahan izin berusaha kepada UMK, melalui, terbitnya Undang-Undang Cipta Kerja pada tahun 2020 serta turunannya PP No. 5 Tahun 2021 serta PP No. 7 Tahun 2021, yang secara jelas terdapat pasal tertentu mengenai proses Nomor Induk Berusaha (NIB) yang dapat diberikan dengan lebih mudah kepada UMK risiko rendah dengan opsi pemberian SNI maupun Sertifikasi Halal secara sekaligus.

“BSN menerjemahkan pemberian tanda SNI kepada UMK risiko rendah, dengan memberikan program SNI Bina UMK,” jelas Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zakiyah saat membuka Webinar Sosialisasi SNI Bina UMK Sumatera Selatan, pada Kamis (21/10/2021).

BSN memerlukan dukungan termasuk dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan agar program ini bisa berjalan dengan lancar. “Gubernur Sumatera Selatan sangat concern terhadap Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), termasuk penyelenggaraan Bulan Mutu Nasional (BMN) tahun 2022 di Sumatera Selatan,” jelas Zakiyah.

Zakiyah berharap, segala kegiatan SPK yang dilaksanakan BSN dapat meningkatkan daya saing serta mendukung visi-misi Provinsi Sumatera Selatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Sumatera Selatan, Ernila Rizar dalam webinar menyampaikan, untuk mempromosikan produk-produk secara online, calon pelanggan tidak bisa memegang produk secara tangible. Untuk itu, daya saing produk perlu ditampilkan dengan baik. Indikatornya adalah pertama branding atau tampilan; kemudian rasa untuk makanan atau produk konsumsi dan kualitas untuk produk kerajinan; selanjutnya adalah kemasan atau labelling.

Produk itu menjadi keren dengan adanya label SNI, izin edar, P-IRT, dan lain sebagainya,” ungkap Ernila.

Ernila mengutarakan harapannya, agar UMK dari Sumatera Selatan utuk mengetahui SNI Bina UMK, yang kedepannya perlu diinventarisir untuk kemudian dibina oleh BSN. “Tahun 2020 produk-produk UMK asal Sumatera Selatan yang berhasil mendapatkan sertifikat SNI diantaranya adalah Kopi Kawah Dempo; Kopi Benua; produk Pempek; produk madu; dan lain-lain,” ungkap Ernila.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sendiri sudah menginkubasi dan menginventarisir UMK-UMK di Sumatera Selatan untuk kemudian dibina oleh BSN dalam rangka mendapatkan sertifikat SNI.

“SNI sangat penting peranannya khususnya bagi UMK-UMK di Sumatera Selatan.” Tambah Ernila.

Peranan penting SNI bagi UMK dapat dilihat dari manfaat yang diberikan, antara lain produk semakin dikenal dan dipercaya oleh masyarakat; kualitas produk konsisten dan kinerja perusahaan meningkat; karyawan menjadi semakin peduli terhadap mutu produk; loyalitas pelanggan meningkat; mempermudah akses pasar; serta menaikkan omset. Demikian Kepala Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Sumatera Selatan, Anthony Achmad Fathony menjelaskan kepada peserta webinar.

Lebih lanjut, Anthony mengungkapkan bahwa UMK dengan risiko rendah dapat diberi kemudahan berupa perizinan tunggal, yaitu dengan memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB), sekaligus terdapat opsi untuk mendapatkan sertifikat SNI Bina UMK yang ditindaklanjuti melalui pendampingan penerapan SNI oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

“Jadi SNI Bina UMK adalah paspor untuk mendapatkan sertifikasi SNI,” jelas Anthony.

SNI Bina UMK merupakan komitmen yang diberikan pelaku usaha melalui portal Online Single Submission (OSS), yang penetapannya juga melalui OSS, disertai pengawasan yang dilakukan secara daring, berbeda dengan SNI yang perolehannya berupa Lisensi Tanda SNI yang ditetapkan oleh Kepala BSN, disertai pengawasan berupa uji petik.

Perihal pengembangan Aplikasi SNI Bina UMK yang saat ini sedang dikembangkan oleh BSN, kedepannya akan terintegrasi dengan OSS, bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas produk UMK kreatif, membangun kolaborasi di internal juga antar instansi untuk bersama-sama memberikan bantuan serta kemudahan bagi UMK, dalam hal ini adalah SNI Bina UMK dengan risiko rendah untuk pembinaan dari Kementerian/Lembaga/Daerah terkait, penerapan, hingga sertifikasi SNI.

Tingginya minat para pelaku usaha terhadap SNI Bina UMK semenjak diluncurkannnya OSS oleh Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal sekitar dua bulan lalu, terbukti dari adanya 10.000 hingga 15.000 pelaku usaha yang mendaftar melalui OSS untuk mendapatkan SNI Bina UMK, “Untuk itu BSN berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga/Daerah, juga memetakan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), tutur Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi BSN, Slamet Aji Pamungkas.

Berikut ini adalah tautan-tautan yang dapat diakses untuk pembinaan maupun pendaftaran OSS:

Webinar yang turut dihadiri oleh Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Heru Suseno; Kepala UPTD Balai Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Selatan, Wawan Gunawan yang mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Selatan, Amiruddin ini berjalan secara lancar dan interaktif melalui tanya-jawab yang berlangsung antara para Narasumber dengan Peserta dengan jumlah kehadiran sebanyak 113 orang secara daring. (PjA – Humas).