Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Siap Tingkatkan Infrastruktur Mutu Nasional Untuk Mendukung Pengelolaan Lingkungan dan Perubahan Iklim

  • Jumat, 17 September 2021
  • 2783 kali

 

Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyadari pentingnya peningkatan kualitas layanan infrastruktur mutu untuk mendukung pemantauan lingkungan dan perubahan iklim dengan menyediakan pengukuran yang akurat di berbagai parameter lingkungan sesuai dengan standar nasional/internasional dan ketertelusuran metrologi yang andal. Untuk itu, BSN menjalin kerja sama dengan Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) Jerman pada proyek “Strengthening quality infrastructure services for environmental and climate monitoring in Indonesia”.

Proyek tersebut diawali dengan scoping mission pada bulan Juni dan Agustus 2021 untuk menggali informasi dan memetakan kondisi saat ini. Dalam Lokakarya Hasil Scoping Mission Proyek BSN-PTB yang dilaksanakan secara daring pada Kamis (16/9/21), Kepala BSN, Kukuh S. Achmad menyampaikan bahwa BSN siap bersinergi dengan PTB untuk penguatan pelayanan infrastruktur mutu, sesuai dengan hasil scoping mission yang telah dilaksanakan.

“Saya mengapresiasi PTB yang telah melaksanakan scoping mission untuk mengidentifikasi potensi BSN dalam mendukung dan menjalin kerja sama dengan para pemangku kepentingan, guna meningkatkan keandalan layanan infrastruktur mutu di bidang pengendalian lingkungan dan pemantauan iklim,” ujar Kukuh.

Ia berharap, hasil dari scoping mission Proyek BSN-PTB dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan infrastruktur mutu nasional Indonesia, khususnya untuk melayani layanan yang dibutuhkan oleh sektor pengendalian lingkungan dan pemantauan iklim.

Kukuh pun menegaskan, BSN mempunyai komitmen kuat untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengelola lingkungan dan perubahan iklim, seperti mengelola pencemaran air dan udara, emisi gas rumah kaca, dan lain sebagainya. “BSN siap meningkatkan infrastuktur mutu nasional guna mendukung perumusan kebijakan yang tepat dalam mengelola lingkungan dan perubahan iklim,” tegas Kukuh. (ald-Humas)