Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Siap Menjemput Berkah Ramadhan dengan Tetap Produktif

  • Sabtu, 10 April 2021
  • 1658 kali

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1442 H, keluarga besar Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar tradisi munggahan secara daring pada Sabtu (10/4/2021). Munggahan sendiri berasal dari Bahasa Sunda, “munggah”, yang berarti naik.  

“Mudah-mudahan kita bisa “naik kelas” dengan membersihkan jiwa, melakukan improvement, peningkatan dalam konteks hablumminallah dan hablumminannas,” tutur Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam sambutannya. Kukuh berharap, kendati ibadah di bulan Ramadhan tahun ini masih dalam suasana pandemi, keluarga besar BSN tetap produktif serta memperhitungkan target-target yang dimiliki oleh setiap unit kerja.

Dalam kesempatan ini, penceramah K.H Hasyim Adnan mengingatkan kepada keluarga besar BSN untuk mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. “Pertama, mari kita sambut bulan Ramadhan dengan hati senang. Dalam hadits riwayat Imam Ahmad disebutkan, Rasulullah bersabda: barang siapa yang senang dengan datangnya bulan Ramadhan, maka jasadnya diharamkan Allah dari jilatan api neraka,” terang Hasyim.

Hasyim pun mengajak keluarga besar BSN untuk menjalin silaturahim, saling memaafkan. “ibadah Ramadhan ini bukan hanya perkara hablumminalah, tapi juga hablumminannas,” tuturnya. Adapun salah satu tradisi di Indonesia dalam menghadapi datangnya bulan suci Ramadhan adalah melakukan ziarah kubur. “Silakan ziarah kubur yang penting jangan sampai meminta sesuatu dari kuburan,” ingat Hasyim.

Hasyim pun menjelaskan bahwa bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. “Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, banyak kebaikan,” ujar Hasyim. Selain itu, di bulan Ramadhan juga seluruh pintu surga dibuka, sedangkan pintu-pintu neraka ditutup, setan terbelenggu. Hasyim pun menjelaskan bahwa di bulan Ramadhan, Ketujuh pintu langit terbuka di bulan Ramadhan. “Rohmat Allah turut, do’a diijabah, amalan langsung naik, pahala dilipatgandakan,” tutur Hasyim.

Bekerja di bulan Ramadhan mungkin akan terasa berbeda dibandingkan di bulan-bulan lain. Karena, selain menahan hawa nafsu, umat islam pun menahan rasa lapar dan haus. Kendati demikian, Hasyim mengajak keluarga besar BSN untuk tetap bekerja dengan professional dan penuh integtitas, karena  bekerja untuk menafkahi keluarga adalah ibadah, bernilai pahala. Bahkan, bekerja dalam kondisi berpuasa memiliki pahala yang lebih besar daripada di bulan-bulan lain. “Besar-kecilnya pahala tergantung dari besar-kecilnya tantangan dan ujian,” ujar Hasyim.

Hasyim pun menjelaskan bahwa pengampunan dosa bukan hanya dari sholat, puasa, tapi juga dari lelahnya bekerja karena menafkahi keluarga. “Dalam suatu hadits, Rasul bersabda: barang siapa yang di sore harinya lelah karena kerja sejak pagi, maka dosa-dosanya diampuni oleh Allah,” tuturnya.

Menyikapi ibadah Ramadhan di masa pandemi, Hasyim mengimbau kepada keluarga besar BSN untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Ia pun berpesan agar lebih baik mendahulukan kebaikan bersama daripada “kepentingan diri sendiri”. Ia menyontohkan, ibadah sholat tarawih berjamaah memang memiliki ganjaran pahala yang besar. Namun, bagi orang yang sakit atau sudah tua, lebih baik sholat tarawih sendiri, demi kebaikan bersama.

Di masa pandemi, kita sering menjumpai kebutuhan tes swab ataupun PCR sebelum berkegiatan. Bahkan, saat ini pemerintah tengah mengencarkan program vaksinasi Covid-19. Menyikapi hal tersebut, Hasyim memberikan pencerahan kepada keluarga besar BSN. “Sesuatu yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui tenggorokan itu membatalkan puasa, kecuali obat yang masuk melalui suntik, termasuk vaksin dan infus,” terangnya. Ia pun menjelaskan bahwa pengambilan sample air liur untuk keperluan medis, misalnya tes PCR, juga tidak membatalkan ibadah puasa.

 

Marhaban ya Ramadhan..

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1442 H. Semoga Ibadah di bulan Ramadhan mendapat ridha dan berkah dari Allah SWT. Aamiin.

 

(ald-Humas)