Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SPK dari Masa ke Masa

  • Senin, 30 November 2020
  • 1782 kali

Untuk lebih mengetahui tentang sejarah bagaimana perjalanan pengembangan standadisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengadakan knowledge sharing Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dari Masa ke Masa pada Senin (30/11/2020) di Auditorium Gedung SNSU BSN, Serpong, Tangerang Selatan.

Kepala Pusat Riset dan Pengembangan SDM BSN, Yopi menyampaikan, tujuan dari pelaksanaan sharing knowledge ini adalah untuk agar bisa membagikan pengetahuan yang dimiliki oleh SDM agar bisa diterima oleh SDM yang lain. "Kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan agar meningkatkan kompetensi atau pemahaman mengenai SPK," kata Yopi saat membuka acara.

Senada, Sekretaris Utama BSN, Puji Winarni mengungkapkan bahwa melalui kegiatan sharing knowledge yang merupakan bagian dari knowledge management ini, sebuah organisasi menjadi sebuah keniscayaan bahwa BSN adalah sebuah learning organisasi, sehingga knowledge management ini menjadi penting. Puji berharap kegiatan sharing knowledge seperti ini bisa membudaya di BSN.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BSN, Kukuh S. Achmad memberikan arahannya, salah satunya adalah bagaimana BSN untuk dapat terus meningkatkan kemampuan dan kualitas SDM SPK sesuai dengan amanat UU No.20 Tahun 2014.

Melalui riset, Kukuh berharap peranan standadisasi dan penilaian kesesuaian untuk bisa selaras dengan apa yang menjadi target dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) pada program Prioritas Riset Nasional, yang mana kehadiran SPK diharapkan dapat hadir dalam setiap topik riset tersebut.

Sebagai narasumber, Peneliti Madya BSN, Suprapto membagikan pengetahuannya mengenai sejarah perjalanan bagaimana pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia, yang diawali dengan adanya Dewan Standardisasi Nasional (DSN) pada tahun 1984. DSN mengelola tugas dalam ruang lingkup diantaranya SNSU, kalibrasi dan metrologi, kerja sama dan informasi standardisasi dan metrologi, dan perumusan dan pelaksanaan standardisasi. Melalui DSN ini pula muncul Sistem Standardisasi Nasional yang dikenal dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Kemudian pada tahun 1997 dibentuk Badan Standardisasi Nasional (BSN). Kehadiran dan tugas BSN sebagai yang mengelola standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia semakin mantap dengan ditetapkannya UU No.20 Tahun 2014.

Dalam acara yang juga dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom ini juga sekaligus menjadi momen pelepasan Suprapto yang memasuki masa purnabakti. BSN sangat berterima kasih atas kontribusi yang diberikan Suprapto atas peran dan dedikasinya dalam pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia.(tyo-humas)

 

Galeri Foto: SPK dari Masa ke Masa