Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Satu lagi UKM Pempek Palembang Binaan KLT BSN Palembang Raih Sertifikat SNI

  • Kamis, 26 November 2020
  • 3111 kali

CV. Cita Rasa Palembang (CRP) sebagai pelaku UKM bidang pangan yang memproduksi Pempek Palembang mendapatkan Setifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI) untuk SNI 766.1:2013 Pempek Ikan Rebus Beku pada November 2020. CRP merupakan salah satu UKM binaan dari Kantor Layanan Teknis (KLT) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Palembang.

KLT BSN Palembang telah memberikan pembinaan penerapan SNI terhadap UKM CRP. Perjuangan CRP dalam menerapkan SNI akhirnya terbalaskan dengan terbitnya SPPT SNI yang dikeluarkan oleh LSPro PPMHP – Lampung.

CRP dengan brand Pempek Belida CRP, setiap hari memproduksi kurang lebih 1.500 s.d. 2.500 per pack pempek per hari. Dengan sudah bersertifikat SPPT SNI ini, tentu pemasaran produk nya bisa diperluas baik melalui digital marketing juga di jual melalui pasar swalayan atau mini market. Dengan demikian diharapkan permintaan meningkat dan pasar nya lebih luas tidak hanya di wilayah Sumatera bahkan bisa sampai ke mancanegara.

Dengan penerapan SNI yang konsisten UKM dapat melakukan proses produksi yang teratur dan tersistem dengan baik. SPPT SNI ini merupakan modal bagi UKM untuk bisa meningkatkan akses pasarnya. Dengan mencantumkan Tanda SNI berarti bahwa produknya sudah mendapatkan SPPT SNI, yang artinya aman dan bermutu. UKM bisa mendapatkan value dari penerapan dan sertifikasi SNI ini.

Konon pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Tionghoa ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16 di masa pemerintahan Sultan Badaruddin II dari Kerajaan Palembang Darussalam. Di masa Kesultanan Palembang ini, pempek disebut kelesan.

Kelesan adalah panganan adat di dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu. Dinamakan kelesan karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan lama.

Pempek mulanya dibuat oleh orang asli Palembang. Tercatat pempek mulai dijajakan pada tahun 1916, oleh orang-orang keturunan China yang berjalan kaki menjual kelesan dari kampung ke kampung. Mereka banyak berjualan khususnya di Kawasan Keraton, sekarang di lokasi Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang.

Nama pempek berasal dari sebutan pembeli kepada penjual kelesan, mereka biasa disebut Empek. Dari panggilan, ‘Pek, empek….’, lama-kelamaan dipakai untuk menyebut makanan yang mereka jajakan.

Ada beberapa jenis pempek, tergantung cara penyajian dan komposisi bahan atau isinya. Pempek yang paling terkenal adalah pempek kapal selam, yaitu pempek yang diisi dengan telur ayam dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga jenis lain seperti pempek lenjer, pempek adaan yaitu pempek yang berbentuk bulat. Ada juga pempek kulit ikan, pempek pistel yang berisi irisan pepaya muda rebus yang sudah ditumis dan dibumbui, pempek telur kecil dan pempek keriting.

Selamat kepada CV. CRP atas pencapaiannya mendapatkan SPPT SNI. Semoga semakin sukses dan produktif. (KLT-Palembang)