Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Komitmen UNY Terapkan SNI ISO 21001:2018

  • Rabu, 26 Agustus 2020
  • 2242 kali

UNY akan terus berkomitmen meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan dan pengajaran dengan menargetkn tahun ini menerapkan SNI ISO 21001:2018. Saat ini, 11 unit pendidikan (Fakultas dan LPPM) di UNY sudah sertifikasi SNI ISO 9001:2015. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. Sutrisna Wibawa saat memberikan sambutan dan membuka acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis SNI ISO 21001:2018 : Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan, Selasa ini (25/08). Acara yang dilangsungkan secara daring dan juga luring ini diikuti oleh sekitar 106 peserta yang lengkap dari unsur pimpinan (rektor, wakil rektor), Dekan, Ketua Prodi/Jurusan, dan Lembaga Penjaminan Mutu UNY.

 

UNY merasakan manfaat dalam menerapkan standar, semua kegiatan yang kami lakukan semua mengarah ke tujuan yang sama dan terukur yang diarahkan untuk mutu pendidikan di UNY. Sebagai bonus dua tahun berturut -turut UNY berhasil meraih SNI Award peringkat perak, cerita Prof. Dr. Sutrisna Wibawa.

 

BSN yang diwakili Dr. Zakiyah menyampaikan bahwa perlu kerja bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, baik perbaikan untuk tingkat nasional maupun perbaikan peringkat mutu di tingkat regional dan internasional.

 

Salah satu upaya BSN dalam meningkatkan mutu lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi yaitu dengan menetapkan SNI ISO 21001:2018 (Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan) yang merupakan adopsi standar internasional. Tidak hanya itu, BSN juga memberikan pendampingan kepada organisasi pendidikan yang berminat menerapkan SNI ini, sudah lebih dari 20 organisasi pendidikan (sekolah, universitas negeri maupun swasta) yang sekarang dalam pendampingan BSN.

 

Heru Suseno, selaku Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN menyampaikan dalam paparannya bahwa kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari kerjasama BSN-UNY yang sudah memasuki periode ke-3. Heru Suseno berharap selain menerapkan SNI ISO 21001 ini UNY juga dapat menggalakkan literasi SNI di UNY, pengajaran mata kuliah bermuatan SNI, penelitian dengan acuan atau subjek SNI dan pengabdian masyarakat dengan mendampingi UMKM dalam menerapkan SNI.

 

Selaras dengan yang disampaikan Dr. Zakiyah, Heru juga berharap UNY nantinya dapat ikut berpartisipasi dalam pengembangan SNI maupun ISO yang terkait dengan sektor pendidikan, seperti di ISO Technical Committee 232 (Education and Learning Services).

 

Materi utama SNI ISO 21001 disampaikan oleh Dr. Muhammad Rosiawan, Direktur Penjaminan Mutu dan Audit Internal Universitas Surabaya (UBAYA), dosen militan standardisasi UBAYA yang aktif di Masyarakat Standardisasi DPW Jawa Timur, Forum Pendidikan Standardisasi dan juga auditor serta trainer SNI ISO.

 

Doktor lulusan ITS bidang Manfaat Ekonomi Standar ini menyampaikan bahwa penerapan SNI ISO 21001 selain bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan juga mampu membantu perguruan tinggi dalam memenuhi regulasi pendidikan tinggi di Indonesia (akreditasi BAN-PT, Standar Nasional Dikti, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Bahkan bisa mencapai apa yang menjadi standar ideal SN Dikti, yakni unggul. Maka dari itu, SNI ISO 21001 dapat melengkapi sekaligus diintegrasikan dengan instrumen akreditasi perguruan tinggi maupun program studi.

 

UNY yang telah sertifikasi SNI ISO 9001:2015 dapat mempermudah penerapan SNI ISO 21001:2018 dan bahkan diintegrasikan sehingga cukup melakukan analisa kesenjangan dan melengkapinya. Mengingat secara konsep dan prinsip sama. Baik SNI ISO 9001 dan SNI ISO 21001 memiliki lima konsep, yakni Pemikiran Berbasis Risiko, Pendekatan Proses, Siklus Plan-Do-Check-Act, Prinsip-Prinsip Manajemen dan Struktur Tingkat Tinggi.

 

Secara prinsippun begitu, lanjut Rosiawan, jika di SNI ISO 9001 ada 7 prinsip, di SNI ISO 21001 terdapat 4 Prinsip tambahan yang spesifik untuk organisasi pendidikan (jadi total 11 prinsip). Keempat prinsip tambahan tersebut yakni tanggung jawab sosial, aksesibilitas dan pemerataan, perilaku etis, serta keamanan dan perlindungan data.

 

Salah satu diskusi yang menarik di acara sosialisasi ini adalah cara mengatasi salah kesulitan dalam mengukur output yang disyaratkan SNI ISO 21001 tentang tingkat penempatan kerja lulusan (tracer study) dan kepuasan penerima manfaat lainnya atau stakeholders.

 

Dijawab oleh Rosiawan, salah satu caranya dengan membentuk Dewan Penasihat yang beranggotakan dari stakeholders, Dewan Penasihat ini diagenakan rapat secara rutin guna memberikan masukan terhadap pengembangan kurikulum yang sesuai kebutuhan industri termasuk masukan terhadap kinerja atau kompetensi lulusan yang bekerja di tempat mereka (industri). Tekniknya bisa melalui survei maupun FGD.

 

Acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu UNY yang dikepalai oleh Prof. Dr. Siswantoyo ini adalah sebagai awal, akan dilanjutkan dengan pendampingan penerapan SNI ISO 21001 di UNY oleh BSN (fpu).