Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SNI Award Meningkatkan Daya Saing UMKM

  • Kamis, 25 Juni 2020
  • 4114 kali

 

SNI Award adalah sebuah penghargaan tertinggi dari pemerintah Republik Indonesia skala nasional bagi organisasi yang menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara konsisten dalam kompetisi global dengan kinerja yang tinggi dan kemampuan mengelola perubahan serta bertransformasi. Tujuan penyelenggaraan SNI Award adalah untuk meningkatkan kinerja organisasi dan kemampuannya untuk mengelola perubahan dan transformasi. Sasaran SNI Award adalah agar peraih penghargaan mampu berkompetisi di tingkat global.

 

Sebagai salah satu sarana penyebaran informasi kepada peserta SNI Award, badan Standardisasi Nasional (BSN) melaksanakan webinar yang bertema “Meningkatkan Daya Saing UMKM melalui SNI Award” pada Kamis, 25 Juni 2020 melalui aplikasi Zoom.  Berdasarkan arahan Presiden, UMKM harus menjadi bumper perekonomian Indonesia. UMKM memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja sekitar 97% di Indonesia. Dengan demikian, UMKM yang berdaya saing menjadi penting. Di Asia Tenggara, Posisi kontribusi Indonesia dalam rantai pasok global masih lebih tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keandalan teknologi komunikasi, logistik, dan keterbukaan ekonomi (aturan perdagangan dan investasi).

 

Dari sudut pandang SNI Award, organisasi skala kecil dilihat sebagai sebagai entitas bisnis. Entitas ini menjadi komponen utama dalam pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan. Organisasi ini dapat bersaing dengan usaha sejenisnya dan menjadi cikal bakal usaha besar yang kompetitif.

 

UMKM dapat mengikuti SNI Award dengan mengelola perubahan dan bertransformasi dengan berlandaskan pada seluruh kriteria SNI Award, untuk mencapai tujuan organisasi dan agar mempunyai daya saing. Dengan kata lain, UMKM memanfaatkan, mengolah, dan mengimplementasikan kriteria-kriteria SNI Award untuk menghasilkan output dan outcome yang diinginkan. “Harapan kami, organisasi skala kecil mampu memberikan warna tersendiri dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia” tukas Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah.

 

Webinar ini menghadirkan beberapa pembicara, yakni Widad Baraba dan Elvina Rahayu selaku Lead Evaluator SNI Award, serta Ashari selaku pemilik PT. Hari Mukti Teknik. Widad menyampaikan persyaratan peserta organisasi kelompok barang dan jasa dalam SNI Award adalah sebagai berikut:

  • Organisasi menghasilkan produk (barang dan/atau jasa) di Indonesia dan telah beroperasi selama minimal 3 (tiga) tahun;
  • Organisasi tidak terlibat kasus pidana hukum dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun;
  • Organisasi bukan merupakan Lembaga Penilaian Kesesuaian (Laboratorium, Lembaga Inspeksi, dan Lembaga Sertifikasi);
  • Organisasi menerapkan SNI, baik itu SNI sistem manajemen mutu (SNI ISO 9001), dan atau SNI sistem manajemen lainnya dan atau menerapkan SNI pada produk(SPPT SNI).
  • Jika belum memiliki Sertifikat dapat dibuktikan dengan kebijakan mutu dan sasaran mutu, termasuk bisnis prosesnya;
  • Organisasi bersedia dilakukan evaluasi lapangan untuk verifikasi kriteria secara utuh.

 

Menurut Kriteria kelompok usaha berdasarkan atas Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, organisasi kecil adalah organisasi yang menghasilkan barang/jasa dan memiliki kekayaan bersih Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dariRp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyakRp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

 

Penerima SNI Award akan memiliki Hak dan Kewajiban. Penerima SNI Award mempunyai hak untuk dapat menggunakan logo SNI Award dalam publikasi/media promosi organisasi dengan mencantumkan tahun penerimaan. Penerima SNI Award mempunyai kewajiban untuk menjaga citra SNI Award.

 

Sistem penilaian SNI Award bagi organisasi kecil barang dan jasa adalah dengan menilai excellence performance yang dikaitkan dengan SNI yang diterapkan oleh organisasi. Evaluator akan melihat kematangan organisasi sesuai dengan kriteria yang ada. Sistem penilaian ini berdasarkan konsep Plan (P), Do (D), Check (C), Action (A). Menurut Widad, kriteria yang ada dalam SNI Award dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja. “SNI Award merupakan sebuah keuntungan bagi organisasi karena organisasi akan mendapatkan masukan dan umpan balik untuk peningkatan organisasi.” Dewan juri memegang teguh kerahasian selama proses penilaian. SNI Award dapat menyampaikan kelemahan dan kekuatan yang dimiliki organisasi sehingga dapat ditindaklanjuti oleh organisasi untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Peserta SNI Award tidak dipungut biaya apapun.

 

Kriteria-kriteria penilaian SNI Award adalah sebagai berikut:

  1. Kepemimpinan, yang mencakup visi, misi dan tata nilai (VMT); dan tanggung jawab sosial.
  2. Strategi
  3. Pelanggan, yang mencakup pelanggan, serta kepuasan dan kerekatan pelanggan terhadap organisasi
  4. Manajemen sumber daya, yang mencakup manajemen sumber daya manusia, dan pengelolaan sarana dan prasarana, serta lingkungan kerja.
  5. Operasi produksi/operasional layanan, yang mencakup perencanaan dan pengelolaan proses produksi/layanan; serta pengembangan pemasok.
  6. Hasil-hasil, yang mencakup kinerja non-keuangan dan kinerja keuangan.

 

Elvina Rahayu menyampaikan sistem penilaian SNI Award untuk organisasi kecil barang dan jasa yang terkait industri pangan. Peserta SNI Award dapat menggunakan ijin edar PIRT yang masuk ke dalam 15 kategori Per BPOM No.34/2019. Di luar dari 15 kategori tersebut, peserta wajib menggunakan ijin edar MD, seperti untuk produk-produk industri kecil high risk yang memerlukan rantai dingin. Untuk industri kecil, penerapan standar tidak perlu dibuktikan dengan sertifikat, tetapi dengan kebijakan mutu, sasaran mutu, dan bisnis proses. “Saya kira ini peluang bagi industri kecil untuk mulai mengimplementasikan standar, supaya nanti ketika custumer yang lebih luas mulai menginginkan sertifikasi, mereka sudah siap.” Ungkap Elvina.

 

Dalam aktivitas kunci industri pangan yang menjadi fokus kriteria SNI Award ada beberapa persyaratan. Persyaratan dasar pengendalian (bahaya) umum terkait dengan infrastruktur, Sumber Daya Manusia, dan lingkungan kerja. Kemudian, ada pengendalian (bahaya) spesifik yang meliputi sistem keamanan pangan HACCP, SMKP, SNI produk, dan persyaratan pelanggan. Dalam kriteria SNI Award, pengendalian ini terdapat dalam poin sumber daya (D) dan Operasional (E).

 

Penilaian pada poin sumber daya (D), fokusnya adalah Pengelolaan SDM, yang dituangkan dalam konsep PDCA. Poin-poin yang menjadi penilaian adalah metode pengembangan pengelolaan SDM, penerapan program, pemantauan dan evaluasi. Selain itu, poin penilaian lain dari sumber daya (D) adalah pengelolaan sarana dan prasarana serta lingkungan. Pada poin operasional (E), yang menjadi penilaian adalah perencanaan proses produksi serta pemastian proses atau produk menggunakan SNI, pengendalian proses dan produk, serta pemantauan dan evaluasi.

 

Sebagai role-model, Ashari selaku pemilik membagikan kisah PT. Hari Mukti Teknik yang memproduksi mesin pengering laundry Kanaba dan berkembang di bidang rekayasa mesin. Setelah mulai menerapkan SNI ISO 9001:2015 pada tahun 2016, Ashari mengatakan sistem produksi (alur kerja) di workshop menjadi lebih tertata. Penggunaan APD bagi karyawan menjadi salah satu bagian dari prosedur yang diterapkan. Setelah mengikuti SNI Award untuk pertama kalinya pada 2017, sistem manajemen keuangan juga beralih menggunakan perangkat lunak. Penggunaan perangkat lunak ini membuat sistem keuangan lebih terkendali, pengadaan barang dan penyimpanan menjadi lebih tertata dan tercatat. Selain itu, perancangan produk yang juga mulai menggunakan perangkat lunak membuat desain produk menjadi lebih presisi dan mampu meminimalisir trial and error. Dengan penerapan SNI, perusahaan Ashari menjadi lebih percaya diri untuk memasarkan produk dan meningkatkan nilai penjualannya. Produknya, Kanaba, yang semakin dipercaya konsumen juga telah memiliki layanan purna jual dan kunjungan konsumen yang terjadwal. Belakangan, PT. Hari Mukti Teknik melakukan diferensiasi produk dengan memproduksi mesin pengering laundry berkapasitas kecil dan menengah, wastafel otomatis, serta berbagai macam produk lainnya.

 

Hari Mukti Teknik telah meraih SNI Award setiap tahun sejak 2017 dengan peringkat yang meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2017 PT. Hari Mukti Teknik meraih peringkat Perunggu kategori organisasi kecil barang. Kemudian, naik ke peringkat Perak kategori organisasi kecil barang pada tahun 2018. Terakhir, PT. Hari Mukti Teknik masuk ke dalam kategori organisasi menengah barang dengan meraih peringkat Perak pada 2019.

 

Bagi Ashari, SNI Award adalah penyemangat untuk selalu berkomitmen menerapkan standar manajemen mutu. SNI Award adalah wujud penghargaan resmi dari pemerintah baginya sebagai penerap SNI. SNI Award lebih dari sekedar kebanggaan untuk PT. Hari Mukti Teknik karena tidak banyak yang mampu meraihnya. SNI Award adalah bentuk sebuah komitmen, juga sebuah bukti konsistensi. Pada akhirnya, SNI Award membentu kepribadian perusahaannya, yaitu pribadi dengan berbagai peningkatan baik dalam penjualan maupun kualitas.

 

”SNI award bagi saya adalah sebuah harga diri yang patut dipertahankan dan patut di tinggatkan” pungkasnya Ashari. (put/Humas)

 




­