Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Gandeng Perusahaan Bina UMKM

  • Selasa, 10 Maret 2020
  • 2054 kali

 

Dalam 5 tahun terakhir, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah melakukan pembinaan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pembinaan penerapan SNI bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM tersebut agar mampu bersaing di pasar dalam negeri dan juga menembus pasar Internasional. Sampai dengan 2020, ada 707 UMKM di 24 propinsi yang sudah dibina oleh BSN dalam penerapan dan fasilitasi sertifikasi SNI. Kegiatan pembinaan UMKM tersebut dilakukan melalui sinergi dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas dan juga perusahaan.

 

UMKM di Indonesia jumlahnya sangat besar, 63-64 juta pelaku tersebar di Indonesia. “Kewajiban kita menurut Undang-Undang adalah turut membina UMKM, salah satunya menggunakan program CSR,” ujar Kepala BSN, Bambang Prasetya saat membuka talkshow Sharing experience program pemberdayaan UMKM dalam sertifikasi SNI di Jakarta, Selasa (10/3/2020). Dengan program CSR, lanjut Bambang, perusahaan dapat memperkuat UMKM hingga tersertifikasi SNI.

 

Semangat pemerintah sekarang adalah kolaborasi, bekerja bersama-sama untuk meningkatkan daya saing produk UMKM sehingga mereka bisa meningkatkan akses pasarnya untuk kesejaheraaan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian Indonesia. BSN pun telah bersinergi dengan beberapa perusahaan dalam pemberdayaan UMKM, diantaranya PT Pupuk Kaltim, PT. Petrokimia Gresik, dan PT Pupuk Sriwidjaja.

 

Bambang berharap, kedepannya jumlah perusahaan yang turut memberdayakan UMKM agar tersertifikasi SNI dapat meningkat. Ia pun berpesan agar para perusahaan pembina UMKM dapat konsisten dalam membina UMKM. “Memang perjalanan untuk mendapatkan SNI tidak mudah. Namun, ketika sudah dapat SNI, makanya selanjutnya lebih mudah,” tegas Bambang.

 

Dalam kesempatan ini, UMKM binaan PT. Pupuk kaltim, Batik Kuntul Perak; UMKM binaan PT. Petrokimia Gresik, Batik Zulpah; dan UMKM binaan PT. Pupuk Sriwidjaja, Pempek Rizky memaparkan manfaat penerapan SNI dalam meningkatkan daya saing mereka. “Setelah menerapkan SNI, keuntungan saya meningkat 20%,” ujar owner Batik Kuntul Perak, Sayid Abdul Karim Assegaf. (ald-Humas)