Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Perkuat Laboratorium dan LSPro di Sumbagsel

  • Senin, 11 November 2019
  • 1566 kali

Badan Standardisasi Nasional melalui Direktorat Penguatan Standar dan Penilaian Kesesuaian dan Kantor Layanan Teknis BSN wilayah Palembang mengadakan refreshment workshop SNI ISO/IEC 17025:2017 dan SNI ISO/IEC 17065:2012 (5-8/11). Acara yang dibagi menjadi dua kelas ini diikuti oleh 49 peserta dari 8 laboratorium dan potensial LSPro di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).

 

Bekerja sama dengan FMIPA Universitas Sriwijaya, pelatihan yang diselenggarakan di Wisma Sriwijaya, Kampus Pascasarjana UNSRI, dibuka oleh Wakil Rektor IV UNSRI Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr. Muslim. "UNSRI akan dukung upaya BSN mengemembangkan laboratorium dan LSPro, baik di lingkungan UNSRI maupun wilayah Sumbagsel" terang Dr. Muslim. Hal ini mengingat potensi produk unggulan Sumbagsel, terutama pertanian dan olahan ikan belum optimal digali dan dikembangkan apalagi distandardisasi karena minimnya lab. uji produk dan lembaga sertifikasi produk lanjutnya.

 

Spesifik di lingkungan UNSRI, nantinya akan dikembangkan halal center (laboratorium, lembaga riset dan lembaga pemeriksa halal). Apalagi saat sudah ditetapan UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal tutup doktor pertanian lulusan Gifu University Jepang.

 

Heru Suseno, Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, yang hadir memberikan sambutan juga mengiyakan, menurutnya upaya pengembangan dan penguatan lembaga penilaian kesesuaian saat ini menjadi prioritas BSN, terutama di luar Jawa karena lebih dari 50% LPK terpusat di Jawa. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya dalam sertifikasi SNI.

 

Akreditasi Laboratorium dan LSPro juga menjadi syarat untuk meningkatkan keberterimaan produk unggulan daerah di pasar baik, lokal maupun global. Menurutnya BSN telah menerbitkan Peraturan Kepala BSN No. 20 Tahun 2019 sebagai upaya untuk mengakselerasi pengembangan LPK di daerah.

 

Kegiatan empat hari ini dibawakan oleh Nana Suryana, yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam laboratorium dan lembaga sertifikasi produk (kimia, pangan, tambang, batubara, karet dan produk karet). Materi disampaikan secara lugas dengan studi kasus yang lekat ditemui di laboratorium dan LSPro oleh Pria yang pernah mengenyam pendidikan post graduate (ilmu kimia) di Aberdeen University, Skotlandia.

 

Materi menjadi mudah dipahami oleh peserta, indikasi sederhananya dapat dilihat dari perbandingan nilai pre-test dan post-test yang mengalami peningkatan sebesar 25,5%.

 

Dari kegiatan ini, terdapat 7 Laboratorium dan potensial LSPro yang berminat untuk dibimbing lebih lanjut oleh BSN, diantara Halal Center UNSRI yang diinisiasi oleh Dr. Suheryanto (dosen standardisasi di jurusan Kimia FMIPA UNSRI) , Pusat Riset Halal UIN Raden Fatah Palembang, BPSMB Palembang, BPSMB Bengkulu, LPPMHP Palembang, LPPMHP Bangka Belitung dan Gapkindo (Gabungan Pengusaha Karet Indonesia) Sumatera Selatan. (kltplm)




­