Menristek : Standar, riset, dan inovasi, tingkatkan daya saing bangsa

Kunjungan Menristek/Kepala BRIN ke BSN

Dalam kunjungan kerja ke Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada jumat (1/11/2019), Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyampaikan bahwa standardisasi, riset, dan inovasi dapat meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global. “BSN sangat diperlukan untuk mengawal proses riset dan inovasi untuk menghasilkan produk yang bisa diterima pasar, kedepannya agar tidak ada lagi halangan untuk produk riset dan inovasi yang bisa dijadikan produk unggulan,” demikian ditambahkan oleh Bambang Brodjonegoro.

Bambang Brodjonegoro juga berharap agar BSN berperan dalam meningkatkan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi industri termasuk UKM. “BSN agar terus mengawal agar proses bagi UKM-UKM untuk bisa menerima sertifikasi produk dan jasanya berjalan lebih lancer,” ungkap Bambang Brodjonegoro.

Kedatangan Menristek disambut oleh Kepala BSN, Bambang Prasetya beserta jajaran pejabat Eselon I dan II BSN. Dalam kesempatan tersebut Bambang Prasetya memperkenalkan kelembagaan serta program kerja BSN kepada Menristek. Dalam kesempatan tersebut, Bambang Prasetya menyampaikan salah satu program unggulan BSN yaitu standar Smart City. Bersama dengan Kementerian Dalam Negeri, BSN tengah menyusun kriteria terkait smart city, seperti transportasi, pengelolaan lingkungan, dan lain-lain berdasarkan pada SNI ISO 37120:2018 dan ISO 37122:2019.

Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Akreditasi BSN, Kukuh S. Achmad turut memberikan paparan mengenai Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian serta capaian BSN.

Melalui Standar dan Penilaian Kesesuaian (SPK), produk Indonesia dapat diterima secara global, dan meningkatkan daya saing tentu juga dengan mengedepankan riset dan inovasi sesuai harapan dari Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro kepada BSN. (Humas)