Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kelurahan UNTIA , Makassar Jadi Percontohan Toilet dengan Sanitasi Ber-SNI

  • Sabtu, 26 Oktober 2019
  • 2545 kali

Tak hanya menyasar pelaku Industri, Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga menggandeng International Association Plumbing and Mechanical Official (IAPMO) bekerja sama dengan International Water Sanitation Hygyne (IWSH) untuk membangun sanitasi dengan menggunakan sistem yang berstandar. Sekretaris Utama  BSN Puji Winarni mengatakan, maksud kedatangannya di Kelurahan Untia, Makassar pada Sabtu 26 Oktober 2019 untuk meninjau lokasi yang akan dilaksanakan Community Plumbing Challange (CPC), kerja sama dengan Pemerintah setempat (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar) dan Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan Kementrian PUPR ini merupakan upaya agar sistem sanitasi di Indonesia lebih baik dengan menggunakan standar diantaranya standar plambing (SNI 8153:2015).

Kegiatan peninjuan tersebut didahului dengan audiensi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Makassar di hari sebelumnya. Hal ini, merupakan upaya BSN untuk mengajak pemerintah setempat dalam penerapan sistem sanitasi yang berstandar.

Puji menyampaikan terpilihanya Kelurahan Untia lantaran BSN punya layanan teknis di Makassar. Menyoal penilaian sanitasi, ia mengatakan Kelurahan Untia masih kekurangan infrastruktur yang masih kurang. Infrastruktur toilet Mandi, Cuci, Kakus (MCK) masih kurang.

“Tetapi juga ada program yang dikelola ramai-ramai dari kementerian lembaga, seperti PUPR, dari perikanan ada perbaikan kampung dan saluran irigasi dan seterusnya. Nah. Kemudian juga ada pembangunan waduk air,” paparnya.

Sehingga, Puji menilai bila itu ditambah lagi dengan satu program terkait dengan perbaikan MCK maka terjadi integrasi.

“Kebetulan ada program ini sehingga masuk sekalian,” ungkapnya.

Terkait gambaran toilet higienis yang menjadi pembeda dari toilet lainnya. Dia menyebut toilet tersebut menggunakan sistem plambing yang berstandar internasional.

Dia mengatakan, bangunan atas toilet bakal dibangun sesuai standar yang bagus. Dari segi bentuk agak sedikit berbeda dari yang sudah ada. Namun, menurut puji, tidak banyak berbeda.

“Tahun ini tahun perencanaan, nanti 18-22 November 2019 mendatang. Bakal melakukan perancangan dan menggambar. Ada juga semacam sosialisasi kepada anak-anak bagaimana menjaga kebersihan tangan melalui cuci tangan,” urainya.

Untuk luasan lokasi, dia menyebut, 1 toilet higienis berada dekat kantor Kelurahan Untia, satu lagi di lingkungan sekolah.

Sementara itu, Taufiq perwakilan Kantor Layanan Teknis BSN Makassar menyatakan, kegiatan Program CPC ini sudah tahap design week yang rencana akan dilaksanakan tanggal 18-22 November mendatang. Dalam kegiatan itu, sebanyak 15-20 Orang tenaga ahli plambing international merancang sistem sanitasi sesuai dengan standar.

Dengan adanya kegiatan ini diharapakan menjadi pemicu penerapan standar plambing dalam menciptakan sistem sanitasi yang hiegienis (Opiq-KLTMKS).