Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Better Quality, Better Life - Sidang Tahunan IEC 2019

  • Rabu, 23 Oktober 2019
  • 2804 kali

Better Quality Better Life, adalah tema yang diusung dalam rangkaian Sidang Umum International Electrotechnical Commission (IEC General Meeting) ke-83 yang dilaksanakan di Shanghai, China. Diawali dengan pertemuan teknis dihadiri oleh tenaga ahli seluruh negara anggota sejak tanggal 15 Oktober 2019, dan disusul dengan pertemuan manajemen sejak tanggal 21 Oktober hingga 25 Oktober 2019.

Indonesia merupakan salah satu negara full member di IEC. Dalam rangka memenuhi keaktifannya, Indonesia melalui Komite Nasional (Komnas) IEC hadir dalam rangkaian sidang tersebut. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya yang juga sebagai Ketua Komnas IEC memimpin delegasi Indonesia yang terdiri dari Sekretaris Komnas IEC yaitu Deputi Bidang Pengembangan Standar-BSN, Nasrudin Irawan dan Sekretariat Komnas IEC, Fery Kurniawan.

Pada pembukaan sidang, Presiden Cina, Xi Jinping memberikan sambutan yang dibacakan oleh Senior Councillor, Wang Yong, mengatakan bahwa Cina sedang mengembangkan teknologi baru terintegrasi terkait kendaraan listrik dan pembangkit tenaga listrik energi terbarukan. Dengan itu, Cina segera melakukan perumusan dan penerapan standar internasional termasuk memperkuat kerja sama internasional. Cina juga akan terus mendukung dan berpartisipasi aktif di kegiatan standardisasi internasional. Sambutan juga disampaikan oleh Presiden IEC dan Ketua Komnas IEC China.

Sidang dihadiri lebih dari 3500 peserta dari 100 negara dengan rangkaian pertemuan diantaranya : Standardization Management Board (SMB), Young Profesional Workshop, Conformity Assessment Board (CAB), Conference on Market Strategic Board (MSB), Forum IEC –Asia Pacific Cooperation Forum (APCF), Council Board (CB), TC/SC, National Committee Secretaries Forum, National Commiittee President Forum, Council Statutory Session dan Council Open Sesion, Affiliate Forum, IEC Academy and Capacity Building Day.

Tren di IEC GM tersebut telah dipresentasikan di acara Conference MSB, salah satu yang menjadi perhatian peserta ialah dipresentasikannya tentang perkembangan manusia di masa yang akan datang mulai dari populasinya dan juga kebutuhan-kebutuhannya. Dijelaskan pula tentang prediksi perkembangan teknologi yang dapat diimplementasikan oleh manusia hingga tahun 2030. Termasuk didalamnya dipresentasikan tentang “Infrastructur Resilience due to Climate Change” dan standar pemulihan setelah terjadinya bencana.


Dalam rangka meningkatkan keikutsertaanya, Indonesia juga mengirimkan profesional muda untuk dapat terlibat di IEC melalui acara Workshop IEC Young Professional (YP) yaitu Technical Manager PT. Teco Multiguna Elektro, Hero Oetomo dan System & Design Manager PT. Surya Energi Indotama, Kharisma Surya Gautama.

Hal ini juga menjadi sangat penting bagi para pemangku kepentingan Indonesia untuk terus menguatkan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian khususnya terkait elektroteknika di kancah internasional. Hal ini dikarenakan begitu banyak update perkembangan teknologi di IEC, sehingga dapat juga membuka kesempatan kepada para pemangku kepentingan untuk dapat terus aktif dan berkembang dalam memberikan masukan yang mewakili kepentingan nasional, regional ataupun internasional yang akan menjadi bagian dari kebijakan nasional, sehingga diharapkan akan tercapai dengan standar maka akan menjadikan hidup lebih baik. (Fery Kurniawan)




­