Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

44 SNI Baru Segera Berlaku

  • Kamis, 28 Mei 2009
  • 2914 kali

Kliping Berita :

Pemerintah melalui Badan Standarisasi Nasional (BSN) dalam waktu dekat akan menerbitkan 44 Standar Nasional Indonesia (SNI) baru. Hal ini setelah 44 standar yang sudah dilakukan jajak pendapat para stakeholder tersebut memasuki tahap keempat dalam Rancangan SNI (RSNI4). “RSNI4 merupakan tahapan terakhir dari penetapan SNI. Artinya, tinggal meminta persetujuan stakeholder untuk kemudian ditetapkan sebagai SNI oleh BSN untuk kemudian diberlakukan,” kata Kepala Pusat Sistem Penerapan Standar BSN Suprapto, ketika berada di Medan, Selasa (26/5) malam.

Dikatakannya, beberapa produk tersebut antara lain meter air, produk meubel dari kayu, perpustakaan, peralatan medis listrik, alat kesehatan, air dan air limbah, teknologi bahan bakar nuklir, dan beberapa komoditas pertanian dan peternakan.

Disebutkannya, dalam pembahasan berikutnya, panitia teknis akan meminta tanggapan dari stakeholder terkait produk bersangkutan, yang lebih dikenal dengan Masyarakat Standarisasi Nasional (Mastan). Pihak-pihak dimaksud meliputi instansi terkait, pelaku usaha, akademisi, dan konsumen. Setelah dimintai tanggapan, kemudian akan ditetapkan sebagai SNI.

“Bisa saja dibatalkan pelaksanaannya, atau diteruskan sebagai SNI. Beberapa pertimbangannya adalah kondisi stakeholder terkait RSNI tersebut berupa untuk ruginya dan kesesuaian dengan kondisi ekonomi dan perlindungan konsumen,” terangnya. Dia mengatakan setiap tahun ada sekitar 600 pengajuan SNI, dari jumlah tersebut sekitar 300-an SNI ditetapkan pemberlakuannya.

Ditanyakan mengenai SNI yang sudah diterbitkan BSN, Suprapto berujar, hingga saat ini SNI yang diterbitkan sudah mencapai 6.000-an. Namun demikian, kata dia, perusahaan yang menerapkan SNI secara benar hanya sekitar 600-an dari puluhan ribu perusahaan yang ada di Indonesia.
“Untuk itu, BSN mengharapkan agar setelah ditetapkan, SNI tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Sebab, SNI menjadi barometer untuk kenyamanan kegiatan ekonomi dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelasnya.

Debora, perwakilan dari PT Sosro Indonesia mengungkapkan pelaku usaha masih sering kesulitan untuk melakukan pengurusan SNI. Alasannya, selain sulit mendapatkan kriteria SNI yang sudah diberlakukan, sosialisasi yang dilakukan pun sering tidak tepat sasaran.
“Kalau bisa ada sosialisasi yang tepat dan berkelanjutan terkait SNI. Setelah itu, perlu ada pengawasan terhadap SNI yang sebenarnya belum diakreditasi oleh lembaga akreditasi yang diakui pemerintah,” katanya.

SNI Award 2009
Saat ini BSN kembali menggelar penganugerahan Standar Nasional Indonesia (SNI) Award tahun 2009. Pendaftaran peserta penganugerahan bagi perusahaan penerap SNI yang kelima ini dibuka hingga Juni 2009.

Kepala BSN Bambang Setiadi mengatakan SNI Award 2008 diraih PT Jakarta Cakratunggal Steel Mils untuk kategori perusahaan besar barang, yakni perusahaan dengan produk besi beton. Kemudian PT Harapan Widyatama Pertiwi untuk kategori perusahaan menengah barang, perusahaan ini bergerak dalam produksi bahan bangunan. Serta  PT Wijaya Karya (persero) untuk kategori perusahaan besar jasa, dengan produk jasa konstruksi. “SNI Award pada dasarnya adalah memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki kelebihan, tanpa ada perusahaan yang kalah. Hal ini sesuai dengan mottonya sebuah kemenangan tanpa mengalahkan,” katanya di acara yang sama.

Sumber : Medan Bisnis Online
Kamis, 28-05-2009