Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Workshop Pendidikan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) dan Pemanfaatan E-Learning SPK di Universitas Islam As-Syafi’iyah

  • Jumat, 19 Juli 2019
  • 1844 kali

Untuk meningkatkan penerapan standardisasi melalui pendidikan standardisasi BSN bekerjasama dengan 59 perguruan tinggi dalam penerapan pendidikan standardisasi di perguruan tinggi. Salah satu bentuk tindak lanjut kerjasama BSN dengan perguruan tinggi, maka Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada hari Kamis (18/07/2019) mengadakan kegiatan “Workshop Pendidikan Standardisasi dan Pemanfaatan E-Learning SPK” di universitas As-Syafi’iyah (UIA). Kegiatan ini dalam rangka training of trainers (ToT) bagi para dosen di UIA terkait standardisasi, penilaian kesesuaian dan metrologi.

 

Pada acara ini dihadiri oleh Rektor UIA, Masduki Ahmad; Wakil Rektor, Iffah Budiningsih; Kepala Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yopi; Kepala Bidang Pengembangan SDM, Kristiati Andriani; Kepala Sub Bidang Program dan Evaluasi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Heri Kurniawan serta para dosen-dosen dari beberapa fakultas dan program studi. Dalam pembukaan acara ini, Masduki menyatakan bahwa kerjasama BSN dengan UIA dalam penerapan pendidikan standardisasi menjadi fokus utama dalam mencetak SDM yang berdaya saing serta inovatif. Ditambahkan juga, dengan penerapan standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK) maka kami terus berupaya untuk memperbaiki sistem manajemen yang ada, sehingga dapat memberikan kualitas mutu pendidikan yang lebih baik.

narsum

Selanjutnya, Kepala Pusat Riset dan Pengembangan SDM, Yopi mengatakan bahwa acara ini untuk menambah pemahaman mengenai SPK pada institusi pendidikan khususnya kepada para dosen untuk dapat mengimplementasikan pendidikan standardisasi ini dalam dalam matakuliah di perguruan tinggi. Maka melalui pendidikan standardisasi ini dapat memberikan dasar-dasar pemahaman mengenai SPK serta implikasi penerapan standar dalam seluruh sektor, baik itu di pemerintahan, bisnis dan industri. Selain itu juga BSN menyediakan fasilitas bagi civitas akademik dalam memperoleh informasi mengenai SPK sebagai bentuk komitmen dalam penerapan pendidikan standardisasi, salah satunya dengan menyediakan fasilitas SNI Corner dan membuka kantor-kantor layanan teknis (KLT) di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya ada di Cikarang, Bekasi.

 

Saat ini ada standar internasional yang baru diterbitkan oleh International Standardization of Organization (ISO) mengenai sistem manajemen untuk organisasi pendidikan yaitu SNI ISO 21001:2018. Dikatakan oleh Kristiati Andriani, bahwa harapan masyarakat terhadap kualitas mutu pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang terampil, berdaya saing, inovatif dan mampu berdaptasi dengan perkembangan tuntutan dunia kerja. Menanggapi hal tersebut beberapa perguruan tinggi memberikan tanggapan positif dengan terbitnya standar ini. Untuk itu diharapkan UIA dapat memanfaatkan peluang ini dalam menerapkan SNI ISO 21001:2018 sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan yang memenuhi harapan masyarakat, ujar Kristiati.

 

Salah satu upaya lainnya yang dilakukan oleh BSN dalam menerapkan pendidikan standardisasi salah satunya adalah program e-learning. Model pembelajaran seperti ini dapat lebih efisien dan efektif serta berdampak massif dalam penyebar luasan pengetahuan terkait SPK, ungkap Heri. Beberapa perguruan tinggi sudah menetapkan sertifikat dari e-learning SPK ini sebagai bagian dari Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) serta sebagai sarana evaluasi atau ujian di mata kuliah standardisasi.(Rul)