Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Mahasiswa UNSRI Juara 1 Metrology Video Competition 2019

  • Jumat, 24 Mei 2019
  • 2658 kali

Adalah Jenny Verdi, Mahasiswa (angkatan 2015) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya melalui karya videonya berjudul ‘’Satuan Dasar dalam Secangkir Kopi’’ (lihat di https://youtu.be/FX2YcwSnRLI) mampu mengungguli 8 karya video lainnya.

 

Karya video tersebut telah melalui penilaian oleh tim Juri dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) berdasarkan 4 kriteria, yaitu Kesesuaian Tema, Skrip (alur cerita), Visual, dan Audio. Kompetisi video dengan tema "Definisi Baru Sistem Satuan Internasional untuk Pemahaman yang Lebih Baik” ini adalah bagian dari rangkaian peringatan Hari Metrologi Dunia 2019, yang diperingati setiap tanggal 20 Mei.

 

Video yang berdurasi sekitar 3 menit tersebut menceritakan perjalanan panjang secangkir kopi dari biji sampai menjadi minuman. Dalam perjalanannya tersebut ternyata menggunakan pengukuran atau satuan dasar berpresisi.

 

‘’Dalam video digambarkan bagaimana secangkir kopi latte, sebelumnya melalui proses penyangraian (roasting) dengan mesin sangrai yang minimal menggunakan satuan waktu dan suhu. Sebelum biji kopi disangrai harus diukur densitas biji kopinya, menggunakan alat sederhana gelas ukur dan timbangan digital’’ jelas Verdi.

 

‘’Selanjutnya biji kopi yang telah disangrai digiling menggunakan mesin grinder dengan skala atau tingkat kehalusan setelah melalui penimbangan sebelum digiling, biasanya sekitar 5-7 gram untuk per cangkir’’ terang Verdi

 

‘’Kopi latte ini base-nya dari espresso, penyeduhan dengan alat manual double rockpresso pun harus ditimbang. Oh iya air seduhnya sebelumnya dipanaskan dengan suhu antara 82-85 derajat Celcius. Setelah diseduh kemudian baru dilakukan penyampuran dengan susu segar untuk dibentuk gambar tertentu (latte art)’’ cerita Verdi

 

Semua pengukuran di atas bertujuan untuk menjaga cita rasa kopi yang asli. Hal ini menurut Verdi sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap kopi sebagai salah satu anugerah Tuhan dan petani kopi yang telah menanam, merawat, dan mengolah kopi dengan menjaga kualitasnya dari awal.

 

Jadi sebenarnya banyak pesan yang ingin disampaikan dalam video ini, ujar mahasiswa yang pernah 1 bulan magang praktik lapang dan penelitian di Kantor Layanan BSN Palembang ini.

 

 

Diantara pesan lainnya adalah bahwa Palembang atau Sumatera Selatan adalah penghasil kopi terbesar di Indonesia, jadi kalau ke Palembang setelah menikmati Pempek, silakan mampir ke kedai-kedai kopi lokal yang menyajikan kopi lokal Sumsel.

 

Dalam pembuatan video yang diambil di kedai Kopiloka Palembang ini, Verdi dibantu oleh Rades Siji Gusti Asih atau Rara sebagai pemeran dalam Video. Rara juga teman seangkatan Verdi yang juga pernah magang di KLT BSN Palembang. Kini Verdi dan Rara sedang mengambil penelitian skripsi tentang kopi dimana Standar Nasional Indonesia dijadikan sebagai referensi utama. (klt_plg)