Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pentingnya Penguatan Standardisasi Kopi dan Produk Olahannya untuk Peningkatan Daya Saing Produk

  • Jumat, 26 Oktober 2018
  • 3387 kali


Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan Workshop Penguatan Standardisasi Kopi dan Produk Olahannya untuk Peningkatan Daya Saing Produk di Surabaya pada Kamis (25/10/2018). Acara dibuka oleh Plt Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi Nasional, Juliantino dan dihadiri narasumber Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Olahan Penyegar, Kementerian Perindustrian, Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, dan perwakilan PT. Santos Jaya Abadi.


Menurut Juliantino, kopi sebagai minuman yang diminati oleh masyarakat di seluruh dunia. Data International Coffee Organization (ICO) menunjukkan bahwa konsumsi kopi dunia pada periode 2016/2017 tumbuh 1,9% dari periode sebelumnya. Tumbuhnya konsumsi kopi global tentunya memberikan dampak positif bagi Indonesia yang merupakan negara eksportir kopi. Namun, di sisi lain, tantangan ke depan tambahnya, sesuai arahan Presiden RI bahwa Indonesia perlu mempertahankannya dan jika memungkinkan meningkatkan lagi posisi Indonesia sebagai produsen kopi dunia. Untuk itulah, perlu ditingkatkan lagi di masa datang, baik mutu dan volume ekspor kopi. Salah satunya yakni dengan melakukan penguatan di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.

 

Seperti diketahui, Komite Teknis Perumusan SNI, telah menetapkan 21 Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait kopi, yang terdiri dari 8 SNI Produk, 3 SNI Metode Uji, dan 10 SNI terkait mesin pengolah kopi. SNI tersebut diharapkan dapat menjadi acuan dalam produksi kopi dan produk olahannya, sehingga dapat memberikan jaminan mutu pada produk akhir yang dihasilkan dan meningkatkan daya saing produk dalam perdagangan internasional.

 

Melalui Workshop Penguatan Standardisasi Kopi dan Produk Olahannya untuk Peningkatan Daya Saing Produk ini diharapkan mendapatkan masukan dari stakeholder mengenai pemanfaatan SNI kopi dan olahannya termasuk masukan program pengembangan SNI lainnya dimasa yang akan datang, serta diharapkan dapat meningkatkan peran aktif dalam perumusan SNI. (nda)