Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pentingnya Sertifikasi Person Dalam Menembus Pasar Global

  • Selasa, 21 Agustus 2018
  • 4044 kali

Era global membuat kompetisi antar manusia makin ketat. Jika kita tidak dapat menyesuaikan diri dan tidak memiliki sertifikasi sesuai tuntutan global maka dipastikan kita akan kalah bersaing. Untuk itu, diperlukan pengakuan kompetensi / sertifikasi person untuk melakukan tugas atau pekerjaan tertentu sehingga akan memberikan kepercayaan kepada klien dan pengguna produk atau jasa yang dihasilkan oleh orang yang disertifikasi. Pengakuan kompetensi ini dilakukan bukan hanya berdasarkan pemenuhan terhadap kualifikasi saja, namun dibuktikan dengan dilakukan ujian terhadap orang yang disertifikasi.

 

Guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan kompetensi tertentu, Komite Akreditasi Nasional (KAN) telah mengoperasikan skema akreditasi untuk lembaga sertifikasi person. Dalam upaya untuk menembus akses tenaga kerja yang bukan hanya untuk kebutuhan pasar domestik namun juga untuk kebutuhan pasar tenaga kerja global, pada 15 Juni 2016 yang lalu KAN telah berhasil meraih pengakuan internasional di bidang sistem akreditasi lembaga sertifikasi dari Pacific Accreditation Cooperation (PAC) untuk lembaga sertifikasi person berdasarkan SNI ISO/IEC 17024:2012. 

 

"Akreditasi berguna untuk memastikan bahwa lembaga sertifikasi menjalankan tugasnya dengan baik dan benar," jelas Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) sekaligus Ketua KAN, Bambang Prasetya dalam seminar "Peningkatan Tata Kelola Melalui Inisiatif Mencetak Agen Pengubah" di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta pada Selasa (21/8/18).

Agar pengoperasian lembaga yang melakukan sertifikasi person ini dapat dipercaya oleh para pemangku kepentingan maka lembaga sertifikasi harus bertindak secara kompeten, tidak memihak dan berintegritas. Untuk itulah lembaga sertifikasi person perlu memenuhi persyaratan dalam SNI ISO/IEC 17024:2012 ‘Penilaian kesesuaian – Persyaratan untuk lembaga sertifikasi person’ 

 

Prinsip ketidakberpihakan dalam Sertifikasi Person (SNI ISO/IEC 17024) diantaranya:

  • harus bersikap tidak memihak terhadap pemohon, calon dan person yang telah disertifikasi.
  • harus adil untuk semua pemohon, calon dan person yang telah disertifikasi.
  • tidak boleh dibatasi atas dasar kondisi keuangan atau batasan lainnya, seperti keanggotaan dalam asosiasi atau kelompok.
  • tidak boleh menggunakan prosedur yang menghambat atau menghalangi akses pemohon dan calon.
  • pengakuan/persetujuan pelatihan oleh lembaga sertifikasi tidak boleh mengkompromikan ketidakberpihakan atau mengurangi asesmen dan persyaratan sertifikasi.
  • tidak boleh menyatakan atau menyiratkan bahwa sertifikasi akan lebih sederhana, lebih mudah atau lebih murah jika pendidikan/jasa pelatihan tertentu digunakan.
  • tidak mensyaratkan calon untuk menyelesaikan pendidikan atau pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi sebagai prasyarat eksklusif bila ada alternatif pendidikan atau pelatihan lain dengan outcome yang setara;
  • memastikan bahwa personel tidak menjadi penguji untuk calon tertentu yang telah mereka latih selama jangka waktu dua tahun sejak tanggal terakhir kegiatan pelatihan

 

Dalam kesempatan ini, Bambang juga menyerahkan secara simbolik sertifikat akreditasi SNI ISO 17024:2012 kepada Ketua Komite Skema LSP Mitra Kalyana Sejahtera, D.S Priyarsono.  LSP Mitra Kalyana Sejahtera merupakan LSP yang memberikan layanan sertifikasi pelaksana manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000:2011.  

"Saat ini ada 15 LSP yang telah diakreditasi oleh KAN. LSP Mitra Kalyana Sejahtera merupakan LSP ke-14 yang telah diakreditasi KAN," papar Bambang. Ia pun menuturkan bahwa masih ada 5 LSP yang sedang dalam proses akreditasi.

 

Pengakuan dunia terhadap LSP yang telah terakreditasi KAN akan meningkatkan kepercayaan industri dalam dan luar negeri terhadap SDM Indonesia yang telah lulus uji kompetensi dan memiliki sertifikasi profesi yang dikeluarkan oleh LSP tersebut. "Akreditasi KAN terhadap LSP merupakan langkah strategis yang perlu didukung oleh semua pihak guna mewujudkan SDM Indonesia berkompeten yang berdaya saing tinggi," ujar Bambang. (ald-Humas)