Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Peringatan Hari Akreditasi Dunia 2018: Peran Akreditasi dalam menciptakan kehidupan yang aman

  • Rabu, 11 Juli 2018
  • 3088 kali

Peringatan Hari Akreditasi Dunia 2018: Peran Akreditasi dalam menciptakan kehidupan yang aman

 

Dengan tema “Bagaimana Akreditasi Bisa Menjadikan Dunia Yang Aman”, WAD menyuarakan harapan akan terwujudnya segala aspek kehidupan manusia berlangsung aman seperti tempat bekerja, penggunaan produk, transportasi, dan sebagainya. Secara statistik, harapan terkadang masih jauh dari kenyataan. Diperlukan perhatian dari pihak yang berkepentingan baik dari pemerintah, regulator, pengusaha untuk membantu mewujudkan harapan tersebut.

 

Oleh karenanya, dalam semangat tema WAD tersebut Ketua KAN yang juga Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya mengingatkan akan pentingnya akreditasi dalam menjamin aman dan memenuhi persyaratan pada setiap aspek. "Akreditasi merupakan pengakuan formal yang menyatakan bahwa lembaga penilaian kesesuaian seperti lembaga sertifikasi, laboratorium, serta lembaga inspeksi kompeten dalam melakukan kegiatan penilaian kesesuaian. Dengan demikian, lembaga penilaian kesesuaian yang terakreditasi bisa menjamin proses penilaian kesesuaian sesuai persyaratan internasional," ujar Bambang.

 

Lembaga penilaian kesesuaian, lanjut Bambang, melakukan kegiatan sertifikasi atau pengujian atas produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/organisasi. Produk atau jasa yang lolos uji dan/atau meraih sertifikasi, berarti telah memenuhi standar tertentu dan dijamin aman. "Dari gambaran rangkaian kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian tersebut menunjukkan bahwa akreditasi berperan penting dalam menciptakan sesuatu itu menjadi aman sebagaimana harapan dalam tema WAD," tambah Bambang.

 

Lebih jelas lagi, Bambang mencontohkan peran standar, penilaian kesesuaian dan akreditasi dalam menjadikan dunia yang lebih aman yang menjadi isu saat ini antara lain: Diterbitkannya ISO 45001 sebagai persyaratan sertifikasi sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan yang menggantikan OHSAS 18001 yang akan membuat lingkungan kerja menjadi lebih sehat dan aman, sehingga resiko terjadinya angka kecelakaan kerja dapat dikurangi. Akibat dari penerapan sertifikasi ISO 45001 tersebut adalah perusahaan asuransi akan memberikan premi yang lebih murah kepada perusahaan yang disertifikasi ISO 45011. Saat ini skema akreditasi ISO 45001 sedang dipersiapkan oleh KAN.

 

Kemudian, Indonesia sebagai anggota ICAO (International Civil Aviation Organisation) telah mengadopsi resolusi ICAO untuk mengiplementasikan Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) yang bertekad untuk menerapkan “carbon neutral growth” CNG2020. Dengan adopsi ini, emisi global dari sektor aviasi dapat dikendalikan sehingga berdampak pada tujuan untuk melindungi masyarakat dari pemanasan global.

 

Selain itu, juga dalam penerapan SNI secara wajib, hanya pengujian yang dihasilkan oleh laboratorium diakreditasi SNI ISO/IEC 17025 saja yang diakui oleh Kementrian. Dengan memiliki akreditasi, validitas hasil uji dapat dijamin serta masyarakat dapat dilindungi.