Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Rajut Kerjasama melalui SNI Corner

  • Selasa, 03 Juli 2018
  • 3050 kali

 

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya bersama-sama Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Panut Mulyono, disaksikan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi-BSN Nasrudin Irawan, Kepala  Bidang Pendayagunaan Informasi Standardisasi-BSN Agus Punawarman serta para pejabat di lingkungan UGM meresmikan SNI Corner di Gedung Perpustakaan Kampus UGM Yogyakarta, Selasa (03/07/2018). SNI Corner di UGM ini adalah SNI Corner ke-28 yang diresmikan oleh BSN di seluruh Indonesia. Sehari sebelumnya, BSN juga telah meresmikan SNI Corner yang berada di Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Dengan demikian, ada 2 kampus di Yogyakarta yang telah memiliki SNI Corner.

 

Panut Mulyono dalam kata sambutannya menyebutkan bahwa SNI Corner ini adalah salah satu konten yang mengisi kerjasama yang sudah ditandangani Rektor UGM dan Kepala BSN sejak 3 Maret 2015. Dalam  nota kesapahaman tersebut adalah berkaitan dengan pembinaan standardisasi dan penilaian kesesuaian yang bertujuan antara lain untuk saling memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh kedua belah pihak.  Menurut Panut, kerjasama yang telah dirintis sejak tahun lalu itu telah berjalan dengan baik dan  peresmian SNI Corner adalah bagian dari implementasi kerjasama tersebut.

 

Panut mengingatkan, bahwa saat ini standar menjadi sesuatu yang sangat penting dan harus terus diusahakan demi pemenuhan kualitas proses produksi untuk barang, atau layanan untuk jasa. “Yang namanya proses bisnis berhubungan dengan pihak luar seperti pembeli atau pihak pengguna. Oleh karena itu, standar harus diusahakan dan disosialisaskan,”ujar Panut. Kerjasama dengan BSN untuk membangun kesadaran dan memberikan layanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan. Harapannya, mereka bisa mengetahui apa itu standar serta kita bisa memfasilitasi mereka dalam pemenuhan standar-standar yang akhirnya produk akhir mereka bisa berkualitas sesuai yang diharapkan. “Ke depannya kerjasama BSN dan UGM bisa lebih digiatkan lagi dalam upaya membangun kesadaran masyarakat akan standar,”harapnya.

 

Senada dengan Panut, Bambang juga mengatakan bahwa peresmian SNI Corner ini adalah bentuk implementasi kerjasama yang telah dijalin selama ini. “Hubungan BSN dengan UGM sudah lama dan bukan biasa-biasa saja. Tapi banyak inspirasi-inspirasi berasal dari sini,”kata Bambang. SNI Corner akan membuka akses bagi siapa saja untuk mendapatkan informasi tentang standar. Bagi Bambang, pendidikan tidak hanya dari kuliah tetapi juga bisa berasal dari akses informasi.

 

“Betapa penting “trust” harus dibangun. Kalau knowledge standar dibangun, maka lulusan dari UGM akan bagus dan bermanfaat ketika mereka menjalani profesinya baik menjadi pengusaha, swasta dan sebagainya,”kata Bambang. Indonesia dengan sumber daya yang melimpah, akan efektif bila didukung dengan standar. Maka, tentang hilirisasi terus dibudayakan ke berbagai pihak, baik ke dinas-dinas, kementerian, dan sebagainya. SNI Corner diharapkan bisa mendukung hilirisasi dimana dalam SNI Corner akan ada informasi tentang produk yang berstandar.

 

Untuk diketahui saja, program SNI Corner pertama kali dicetuskan BSN melalui program insentif pada tahun 2013 dan 2014 yang saat itu hanya 1 unit. Kemudian pada tahun 2015 dialokasikan sebanyak 10 SNI Corner, dan di tahun 2016 dialokasikan sebanyak 3 SNI Corner di berbagai titik lokasi strategis sebagai simpul penyebarluasan informasi, baik di perguruan tinggi maupun di pemerintah daerah. Di tahun 2018, SNI Corner di Universitas Trisakti diresmikan sehingga total SNI Corner berjumlah 26 buah. Dengan diresmikannya SNI Corner di UII dan UGM, saat ini menjadi 28 buah.

 

 

“SNI corner di UGM adalah yang ke-28 di Indonesia. Semoga ini bisa menjadi tali kerjasama ke depan dimana BSN menerima masukkan untuk pengembangan SNI Corner. Meskipun ini langkah kecil tapi nanti bisa jadi lompatan untuk membuka akses informasi,” ujar Bambang.

 

(DNW/NDA-Humas)