Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kepala BSN : Jagalah Mutu Produk

  • Jumat, 04 Mei 2018
  • 3519 kali

Menghadapi perdagangan global yang kompleks dan sangat kompetitif salah satunya Asean China Free Trade Agreement/ACFTA, diperlukan jaminan kualitas produk nasional yang kuat untuk memastikan produk tersebut berdaya saing. Dengan jaminan mutu produk tersebutlah, konsumen dapat terlindungi.

  

“Badan Standardisasi Nasional mendukung industri nasional untuk meningkatkan daya saingnya. Untuk itulah, industri harus menjaga mutu produknya sehingga konsumen terlindungi dan supaya persaingan bisnis berjalan fair,” kata Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya pada pembukaan Pameran Indonesia Industrial Machinery & Electronic Show (IIME) 2018, Kamis (03/05/2018) di Jakarta Internasional Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta.

Hadir dalam kesempatan tersebut Vice President China Chamber of Commerce for Import-Export/CCCME, Wang Guiqing; Kedubes RRT di Indonesia, Xiao Qian; Ketua Umum MASTAN, Supandi; serta Ketua Umum GAMMA/Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia, Djoko Wahyono.

 

Selain itu, Bambang mengatakan dalam perdagangan saat ini, diperlukan standar apalagi pada era industri 4.0. “Dengan adanya era industri 4.0, fungsi broker hilang. Karena semua negara akan berpedoman pada standar. Standar akan menjamin produk kita aman.” tegas Bambang.

 

Sementara itu, Wang Guiqing dalam sambutan pembukaan pameran IIME 2018 menyampaikan bahwa melalui pameran ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dengan Indonesia, tidak hanya kerjasama dalam bidang ekonomi tetapi bidang lainnya juga. Selain itu, ditambahkan, selama 13 kali pameran diselenggarakan sudah mengalami banyak perubahan, seperti konten semakin beragam dan kualitas pun meningkat.

Pameran IIME 2018 yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 3 hingga 5 Mei ini merupakan pameran yang ke-13 kali diselenggarakan dengan menampilkan berbagai produk mesin pompa, valves, blower fans, kompresor, produk elektronik dan peralatan manufaktur lainnya.

 

Pameran IIME 2018 didukung oleh Kementerian Perindustrian, BSN, Kedutaan RRT di Indonesia, Kadin Indonesia dan berbagai asosiasi perusahaan di Indonesia diantaranya APPI/Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia dan APTEK/ Asosiasi Perusahaan Teknik, Mekanikal dan Elektrikal.

 

Dalam Pameran IIME 2018, BSN bersama Masyarakat Standardisasi (MASTAN) berpartisipasi dalam pameran yang menampilkan informasi kelembagaan, proses sertifikasi SNI, proses perumusan SNI, serta layanan BSN.

Pengunjung yang berkesempatan datang ke stand BSN, pada umumnya berasal dari industri dalam negeri dan importir. Pengunjung sangat ingin tahu tentang BSN serta bagaimana cara mensertifikasi SNI. Karena meskipun mereka importir, mereka ingin memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah mengenai pemberlakuan secara wajib SNI.

 

Selain itu, stan BSN juga menerima masukan dari pengunjung pameran yang berkaitan dengan pengawasan produk beredar dimana menurut penilaian pengunjung masih belum ada kesamaan persepsi di lapangan mengenai produk yang diberlakukan secara wajib SNI.

Selain pameran, dilangsungkan juga Seminar Peranan Standardisasi Bidang Industri Permesinan dalam Kerangka Regional Comprehensive Economic Partnership ASEAN-China (RCEP-ACFTA) dengan narasumber diantaranya Kepala Pusat Kerjasama Standardisasi BSN, Konny Sagala, dan Ketua Dewan Riset Nasional (DRN), Bambang Setiadi. Melalui seminar tersebut terwujud platform ajang interaksi aktif bagi para pemangku kepentingan industri manufaktur untuk saling bertukar informasi baik dalam hal perkembangan, teknologi industri, maupun bisnis serta membuka peluang kerjasama dan investasi. (dnw/nda-Humas)