Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Badan Standarisasi Nasional Bakal Tindak Label SNI Palsu

  • Kamis, 15 Maret 2018
  • 3870 kali

sleman - Badan Standarisasi Nasional menemukan banyak label SNI palsu pada berbagai produk yang beredar di Indonesia. Salah satunya adalah mainan anak impor dan helm. Adsanya label SNI palsu itu Badan Standarisasi Nasional akan menindaknya secara hukum.

 

"Mainan anak yang import ya, itu banyak, helm juga ada," kata Direktur Akreditasi Lembaga Sertifikai sekaligus Plt Direktur Akreditasi Labortroirum dan Lembaga Inspeksi Badan Standar Nasional (BSN), Donny Purnomo Januardhi pada acara pertemuan teknis lembaga penilaian kesesuaian di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta, Kamis (15/3/2018).

 

Terkait dengan penindakan atas beredarnya tanda SNI palsu tersebut, ia mengatakan jika pelanggaran karena faktor ketidaktahuan dan pelanggaran yang disengaja harus dibedakan. Pelanggaran karena UKM tidak mengetahui hal itu maka cukup dilakukan pembinaan.

"Penindakan kita ini ya, meskipun hukum harus tidak memihak ya. Tetapi kalau kita melihat pelanggaran karena ketidaktahuan sama pelanggaran dengan sengaja kan harus kita bedakan. Pelanggaran karena UKM tidak tahu ya akan kita bina. Tetapi kalau pelanggarannya coorporate bisa dituntut pidana, kan cukup besar," katanya.

 

Menurutnya adanya pemberian label SNI ini untuk meningkatkan daya saing, barang-barang yang dijual di pasaran Indonesia. Namun ternyara label SNI palsu pada produk barang banyak beredar di pasaran.

 

Dia mengatakan ada barang-barang yang memang wajib bertanda SNI seperti setrika, minyak goreng, helm dan lain-lain. Jika barang tersebut tidak ber- SNI maka dilarang dijual.

 

Pihaknya mengakui memang ada tanda SNI palsu pada barang seperti helm dan mainan anak yang banyak ditemukan. Barang-barang bertanda SNI tetapi mencurigakan keasliannya, bisa di cek di aplikasi Bang Beni (aplikasi barang bertanda SNI).

 

Aplikasi ini bisa diunduh di google play store. Masyarakat bisa mengecek tentang keaslian SNI suatu barang di aplikasi Bang Beni tersebut. Aplikasi ini akan dilengkapi dengan foto barang pada pertengahan tahun ini sehingga masyarakat bisa mencocokkannya.

 

"Yang sudah masuk di Bang Beni sudah ada dua ribu sekian. Ini sedang finalisasi server," kata Donny.

 

Ia menambahkan produk mainan anak ber-SNI palsu banyak berasal dari Cina. Apalagi yang masuk ke Indonesia tidak resmi. Karena kadang-kadang yang dari Cina ini mereknya juga sudah palsu.

 

"Yang banyak (dari Cina), kadang-kadang dari sananya, mereknya palsu juga," katanya.

 

Donny mengatakan, saat ini sudah ada 575 jenis barang yang sudah bertanda SNI di pasaran dari 4 ribu jenis barang sni. Sementara jumlah SNI barang sendiri ada sekitar 4 ribu. BSN sendiri mentargetkan ada 2.000-an jenis barang yang sudah bertanda SNI hingga 2019 mendatang. Dari jumlah 2.000-an tersebut adalah produk pangan yang paling banyak yaitu mencapai 30 persen.

(bgs/bgs)

 

Link: https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3918511/badan-standarisasi-nasional-bakal-tindak-label-sni-palsu