Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Sidang APEC SCSC 1, Port Moresby, PNG 26-27 February 2018

  • Kamis, 01 Maret 2018
  • 4436 kali

Rangkaian sidang APEC Sub Committee on Standards and Conformance I ( APEC SCSC 1) tahun 2018 di Port Moresby Papua Niugini (PNG) dipimpin oleh Mr. Victor, Acting Director General of National Institute of  Standard Industrial Technology PNG, selaku Chair APEC SCSC 2018. Pada pembukaan sidang (APEC SCSC I) yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 Februari 2018 di Hotel Gateway, Port Moresby, Papua Nugini.  Pimpinan sidang menggarisbawahi pentingnya dukungan anggota ekonomi secara terus menerus terhadap kebijakan publik di bidang Standar dan penilaian kesesuaian, dukungan terhadap sistem perdagangan bilateral, menguatkan integrasi ekonomi regional  serta meningkatkan kerjasama di bidang regulasi.

Sidang APEC SCSC I didahului dengan Pertemuan informal APEC SCSC Special Regional Bodies (SRB’s) tanggal 25 Februari 2018.   SRB’s yg dihadiri oleh perwakilan dari APLAC, APMP, PAC, PASC, APLMF menyampaikan  pada sidang SCSC tetap akan mendukung kegiatan SCSC sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki oleh SRB’s, dan  mengaharapkan agar masing masing anggota ekonomi APEC tidak segan segan menyampaikan kebutuhan capacity building yang diperlukan terkait dengan penilaian kesesuaian kepada perwakilan SRB’s. Mereka juga menyampaikan bahwa PAC dan APLAC akan disatukan menjadi satu institusi kerjasama dibidang akreditasi di Asia Pasifik menjadi APAC (Asia Pacific Accreditation Cooperation), dan akan efektif mulai berlaku pada 1 Januari 2019.

Dalam forum APEC SCSC I Indonesia menyatakan dukungannya terhadap beberapa concept note yang disampaikan oleh beberapa anggota ekonomi Jepang yaitu untuk proyek : 1. “Capacity Building on Testing Methods for Functionality Finishing on Textile Products and Certification Methods within the APEC Region”; 2. “Capacity Building on Use of Fine Bubbles to Agriculture, Aqua- and Food Application by Sharing and Harmonizing Test Procedural Documents for Relevant Products of SME industries in APEC Region”; 3. “Workshops for Multilateral Climate Actions by Use of ISO 14080 (Greenhouse Gas Management): Mitigation within APEC Region”.  Kepada pihak Jepang , delegasi Indonesia menyatakan akan berpatisipasi secara optimal.

Di samping itu juga, Indonesia juga mendukung  terhadap concept note yang disampaikan oleh IEC yaitu : “High-level Workshop on the Use of International Standards in Trade Agreements” dan akan berptisipasi aktif dalam workshop tersebut. Proyek ini akan di pimpin oleh  PNG dan dilaksanakan bekerjasama dengan IEC, ISO and ITU.  Indonesia juga mengakui pentingnya dan menyampaikan dukungannya terhadap proposal yang diajukan  oleh Peru ke Committee on Trade and Investment (CTI) yaitu “Promoting Transparency through the Improvement of SPS Notifications”.

Di sela sela sidang APEC SCSC 1 ini Indonesia juga melaksanakan pertemuan bilateral dengan delegasi Jepang  dan delegasi Korea. Pertemuan bilateral dengan pihak Jepang membahas rencana pelaksanaan  “Workshops for Multilateral Climate Actions by Use of ISO 14080 (Greenhouse Gas Management): Mitigation within APEC Region” pada bulan September 2018 di Jakarta. Di samping itu pihak Jepang juga menyampaikan rencana program e-learning dan sertifikasi terhadap tenaga profesional  muda di bidang “quality control” di perusahaan. Ide kegiatan ini secara teknis akan dibahas lebih detail pada kunjungan pihak Jepang pada tanggal 27  Maret 2018 ke BSN.  

Pada pertemuan bilateral dengan delegasi Korea, mereka menyampaikan rencana pemerintah Korea akan membangun contoh kota yang “smart “ di lahan yang  benar benar kosong di kota Sejong dan di suatu daerah di Busan yang direncanakan akan di huni oleh 20.000 – 30.000 orang dan dalam waktu 4 tahun ditargetkan selesai . Untuk itu pihak Korea mengajak beberapa anggota ekonomi APEC di Asia untuk membuat suatu forum regional untuk mendiskuikan terkait hal ini dan mengajak para ahli di regional Asia untuk menyamakan persepsi dalam mengembangkan standar/guidelines /persyaratan “Smart City” di regional Asia. Terkait dengan rencana pemerintah Korea ini, Delegasi Indonesia sangat mendukung rencana ini dan menyampaikan  harapannya kedepan agar ada suatu acuan terkait Smart City . Terkait hal ini delegasi Indonesia juga menyampaikan rencana Indonesia dalam rangka Gerakan menuju 100 Smart City dan sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) yang disepakati di Makassar, pada 22 Mei 2017 antara perwakilan Pemerintah Pusat dengan 25 pemimpin daerah yang terpilih sebagai peserta tahap pertama. Disamping itu pihak Korea juga menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan ICES conference  di Yogyakarta pada awal bulan juli mendatang.

Sidang APEC SCSC I dihadiri oleh 20 dari 21 negara anggota ekonomi APEC, Sekretariat APEC, perwakilan dari Special Regional Bodies/SRB’s (APLAC, APLMF, APMP, PAC, dan PASC), dan perwakilan organisasi internasional (ISO dan IEC).  Kanada berhalangan hadir pada pertemuan tersebut. Delegasi Indonesia diwakili oleh Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi (BSN) dan Kasubdit APEC dan Organisasi Internasional, Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan. (APEC SCSC Indonesia – INS)