Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pentingnya Pengenalan Standardisasi dan Penilaian Kesesuain Bagi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di STIE AMKOP

  • Rabu, 07 Februari 2018
  • 5628 kali

Makassar. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya memberikan kuliah umum standardisasi dan pasar global di STIE Amkop Makassar. Kuliah umum ini dibuka oleh Ketua STIE Amkop Bahtiar Maddatuang dan dihadiri ratusan mahasiswa-mahasiswi yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan perwakilan dosen di Kopertis Wilayah IX Sulawesi. (Selasa, 6/2/18)

 

 

Dalam sambutannya Bahtiar menantang para mahasiswa untuk memiliki daya saing dan kualitas mutu dalam hal standardiasasi dan penilaian kesesuaian. Diharapkan kedepannya dapat menerapkan dan menginformasikan kepada masyarakat bagi mahasiswa yang mengikuti program KKN tersebut. Dalam mendukung nawacita Presiden RI, dibutuhkan sebuah daya saing yang tinggi untuk membangun dari desa atau bahkan tempat tertinggal, terpencil, dan terdepan. Sehingga, mampu bersaing dengan negara lain di era pasar global.

 

Kepala BSN Bambang menjelaskan betapa pentingnya standardisasi dalam kehidupan sehari-hari bahkan dalam perekonomian Indonesia. Penerapan SNI wajib yang telah dilakukan oleh regulator mampu meminimalisir kerugian negara serta memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan. "Sebelum diterapkan SNI wajib tabung gas, banyak terjadi ledakan dimana-mana. Tetapi setelah SNI nya diwajibkan hanya dalam hitungan bulan, kejadian ledakan tabung gas berkurang. Dan pemerintah dapat meminimalisir kerugian hingga Rp 49.89 triliun. Maka dari itu, pentingnya standar bagi keamanan dan keselamatan sangat diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari" kata Bambang.

 

Dalam kaitannya dengan gerakan perekonomian berbasis koperasi, Bambang mengapresiasi generasi muda untuk mengembangkan koperasi dengan memanfaatkan peluang usaha berbasis online. "Generasi muda harus berpikir inovatif dan kreatif dalam menciptakan peluang usaha. Banyak potensi daerah yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik, disitulah standar diperlukan untuk menjamin kualitas mutu barang agar dapat bersaing dengan kompetitor baik dalam maupun luar negeri" ujar Bambang.

 

Pendidikan standardisasi dalam perguruan tinggi sangat diperlukan dan kedepannya BSN telah bekerjasama dengan Kemenristekdikti untuk mengembangkan kurikulum standardisasi dan penilaian kesesuaian di perguruan tinggi. Harapannya agar mahasiwa mengetahui dan paham akan standardisasi dan dapat mengimplementasikannya dalam sehari-hari bahkan setelah bekerja nanti. Selain itu, Bambang sangat mendukung pihak kampus untuk membuat program standardisasi kepada para mahasiswa bagi UMKM agar dapat membimbing UMKM bersaing di era pasar global melalui standardisasi dan penilaian kesesuaian. "BSN juga membutuhkan tenaga untuk menjadi pembimbing UMKM dalam penerapan standar,” tutur Bambang.

 

Memasuki era pasar global, peran standardisasi dan penilaian kesesuaian sangat penting dalam perdagangan. Masuknya produk impor yang tidak berstandar dapat merugikan konsumen serta kesehatan. Sehingga, diperlukan daya saing yang tinggi untuk menghasilkan produk dalam negeri yang berkualitas dan sesuai dengan standar. Diharapkan kedepannya disemua perguruan tinggi baik dosen maupun mahasiswa dapat paham dan aplikatif dalam hal standardisasi dan penilaian kesesuaian. "Lulusan Perguruan Tinggi yang paham dan aplikatif dalam penerapan standar, pasti memiliki daya saing lebih tinggi untuk masuk kedunia bisnis,” tutup Bambang. (rmy/humas)