Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

17 Kecamatan DKI Penuhi Standar

  • Senin, 09 Februari 2009
  • 3128 kali
Kliping Berita :

Pelayanan tata ruang Jakarta belum memenuhi standar nasional. Dari 45 kecamatan di DKI, hingga kini, baru 17 seksi yang memenuhi standar. Ke-17 seksi pelayanan tata ruang tingkat kecamatan itu telah mendapatkan sertifikat International Organization for Standardization (ISO) 9001:2000 dari Badan Sertifikat SAI Global.

Lima penerima ISO 9001:2000 yang terakhir pada 2008 adalah Seksi Tata Ruang Kecamatan Cempaka Putih, Tanjung Priok, Cengkareng, Pesanggrahan, dan Jatinegara. Sementara itu, di tingkat Suku Dinas Tata Ruang, yang mendapat ISO 9001:2000 adalah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Penghargaan itu diserahkan Gubernur DKI Fauzi Bowo kepada pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dibalai Kota, Kamis (5/2).Sebelumnya, Suku Dinas Tata Ruang Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara juga menerima penghargaan serupa. Tingkat seksi meliputi Kecamatan Menteng, Tanah Abang, Kelapa Gading, Penjaringan, Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pulogadung, dan Duren Sawit.

Meski begitu, Kepala Dinas Tata Ruang DKI Wiriyatmoko, kemarin, menyatakan pelayanan tata ruang belum memenuhi standar nasional apalagi internasional. Ukuran kantor kecamatan berhak mendapatkan sertifikat bila pengurusan perizinan seperti surat izin pembebasan dan penggunaan tanah (SIPPT), block plan lahan seluas 500 m2 untuk rumah tinggal, wisma kecil, sedang, dan besar selesai dalam sembilan hari kerja. Sementara itu, untuk penggunaan lahan 2.500 m2 ke atas, selama 15 hari kerja.

”Untuk kecamatan yang belum memenuhi standar, kami berlakukan program penularan agar prosedur pelayanannya bisa mengacu pada ISO 9001:2000. Kami targetkan 2009 ini semua kecamatan mendapatkan ISO.” Kecamatan  berhak mendapatkan ISO 9001:2000 bila sistem pelayanan memenuhi pronsip good governance antara lain terciptanya pelayanan prima, efisiensi, kepastian, mutu, pelayanan, dan transparansi. (Ssr/J-1)

Sumber : Media Indonesia,
Sabtu 7 februari 2009