Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Razia produk elektronik disiapkan

  • Senin, 27 Juli 2009
  • 2713 kali
Stok bahan pangan menjelang Ramadan aman

Kliping berita :


JAKARTA: Pemprov DKI berencana menggelar razia barang elektronik ilegal yang dijual di toko-toko dan gerai elektronik di Ibu Kota.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Ade Soeharsono menyatakan razia itu akan digelar menjelang dan pada bulan puasa nanti sejalan dengan indikasi kian maraknya peredaran produk elektronik ilegal.

"Razia ini dimaksudkan untuk melindungi produsen dalam negeri serta barang impor yang membayar pajak. Razia akan difokuskan terhadap barang elektronik, tetapi tidak memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) dan buku petunjuk manual," ujarnya di Jakarta kemarin.

Sayang, Ade tidak bersedia menyebutkan soal kepastian waktu dan toko yang akan dirazia. Alasannya jika diberitahukan sekarang maka akan bocor dan razia tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.

Karena itu, razia akan dilakukan secara mendadak agar tepat sasaran. "Razia ini penting dilakukan karena memang untuk mengurangi masuknya barang-barang yang ilegal. Hal ini juga dilakukan agar ada ketertiban dalam dunia perdagangan," lanjutnya.

Tak hanya itu, pihaknya pun berharap dengan razia ini akan dapat melindungi seluruh barang elektronik produksi dalam negeri. Pasalnya selama ini, produk dalam negeri kalah bersaing dengan barang-barang impor ilegal.

Pihaknya melihat, jika dibiarkan maka akan merugikan banyak pihak. Tidak hanya warga selaku konsumen, tetapi negara pun turut dirugikan karena tidak adanya pajak yang masuk atas barang impor itu.

Ade menyebutkan jika ada masyarakat yang menggunakan BlackBerry namun tidak memiliki SNI dan tidak dilengkapi buku manual, maka itu dianggap telah mendukung peredaran barang ilegal. "Tidak menutup kemungkinan, barang tersebut akan disita," katanya.

Stok aman
Terkait dengan posisi stok bahan pangan menjelang Ramadan dan momen Lebaran tahun ini, Ade mengatakan stok pangan dipastikan aman. Distribusi logistik dipastikan tidak terpengaruh dengan situasi Ibu Kota pascaledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.

Ade mencontohkan stok untuk beras, saat ini tersedia 10.000 ton. Dengan asumsi total kebutuhan beras sebanyak 2 ton per hari, maka jumlah tersebut cukup memenuhi kebutuhan hidup warga DKI selama 2 bulan ke depan.

Hal yang sama juga dapat dipastikan pada persediaan gula pasir, daging sapi, minyak goreng, tepung terigu, telur ayam, daging ayam, dan sayur mayur. "Karena itu, warga Jakarta tidak perlu cemas, apalagi sampai melakukan aksi borong," katanya.

Selain itu, sambungnya, pada H-7 sebelum Idulfitri, dinasnya akan menggelar operasi pasar minyak goreng murah dengan melibatkan sejumlah produsen. Kemudian juga kerja sama dengan sejumlah produsen terigu untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Sementara itu, Josafat Siregar, juru bicara asosiasi produsen tepung terigu Indonesia (Aptindo) mengatakan, kebutuhan terigu di Indonesia selama Ramadan tetap aman. Karenanya, jika ada pelaku usaha yang menimbun barang tentu akan merugikan diri sendiri.

Sebab, produksi dan juga distribusi terigu di Indonesia, termasuk Jakarta akan terus dipantau dan ditingkatkan. "Hingga kini produksi tepung terigu terus berjalan. Secara nasional, saat ini stok tepung terigu mencapai 250.000 ton dan ini cukup untuk kebutuhan warga."

Hal senada juga dikatakan Adiwisoko Kasman, Ketua Umum Asosiasi Industri Minyak dan Makan Indonesia. Menurut dia, stok minyak sawit mentah saat ini mencapai 105.000 ton. Karena itu, produksi minyak goreng akan tetap aman. (bastanul.siregar@bisnis.co.id)

Oleh Bastanul Siregar


Sumber :
Bisnis Indonesia Online
Senin, 27/07/2009

URL:
http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/megapolitan/1id129584.html